Jalurmedia.com – Tim sepak bola wanita Afghanistan memutuskan untuk melarikan diri ke Pakistan. Hal ini terjadi sebulan setelah Taliban kembali berkuasa di Afghanistan.
Dikutip dari Al Jazeera pada Kamis (16/9/2021), Fawad Chaudhry selaku Menteri Informasi Pakistan mengungkapkan bahwa para atlet memasuki Pakistan melalui perbatasan Torkham. Disebutkan pula bahwa meeka membawa dokumen perjalanan yang sah sehingga dapat diterima di Pakistan.
“Kami dengan terbuka menyambut tim sepak bola Wanita Afghanistan. Mereka juga tiba di Perbatasan Torkham dari Afghanistan. Para pemain memiliki Paspor Afghanistan yang valid atau sah. Visa Pakistan juga sudah mereka kantongi. Mereka juga diterima oleh Nouman Nadeem dari PFF (Federasi Sepak Bola Pakistan),” ungkap Chaudhry pada Rabu (15/9/2021).
Jumlah Pesepak Bola Wanita Afghanistan Yang Melarikan Diri Belum Diketahui
Mengenai jumlah atlet yang memutuskan pergi ke Pakistan, belum diketahui seberapa banyak pemain sepak bola wanita Afghanistan yang diizinkan masuk Pakistan. Berbagai sumber juga menyebutkan bahwa anggota keluarga dari para pemain pun juga ikut engungsi ke Pakistan. Namun jumlahnya juga belum bisa dipastikan.
Pada hari Rabu, Surat kabar The Dawn Pakistan menuliskan bahwa para pesepakbola wanita Afghanistan mendapat visa kemanusiaan darurat. Hal ini terjadi setelah Kabul dikuasai oleh Kelompok Taliban.
Para pesepakbola wanita dan keluarga mereka mencoba melarikan diri dari Afghanistan. Niat melarikan diri tersebut sudah direncanakan dari bulan lalu. Namun serangan bom yang menghancurkan bandara Kabul membuat mereka terkurung dan terjebak dinegaranya sendiri.
“Saya menerima permintaan untuk penyelamatan mereka. Kami meneimanya dari LSM lain yang berbasis di Inggris. Jadi saya langsung menulis surat kepada Perdana Menteri Imran Khan yang mengeluarkan izin bagi mereka untuk mendarat di Pakistan,” ungkap Sardar Naveed Haider yang merupakan duta besar Football for Peace, yang berbasis di London.
Sebanyak total lebih dari 75 orang sudah melintasi perbatasan utara. Ini terjadi pada hari Selasa lalu. Mereka pun melanjutkan perjalanannya ke kota Lahore. “Mereka akan bepergian dan tinggal di Lahore. Ini akan berlangsung sampai mereka bisa melangkah lebih jauh algi,” ungkap Amir Dogar selaku wakil presiden PFF.
Haider mengungkapkan bahwa para pemain yang terdiri dari tim U-14, U-16 dan juga U-18 awalnya mengenakan burqa saat melintasi perbatasan. Namun mereka segera menggantinya dengan jilbab saat tiba di Pakistan.
Aturan Olahraga Tidak Berlaku Bagi Wanita
Sebelumnya kelompok Taliban yang menguasai Afghanistan saat ini mengatakan akan mengizinkan warga Afghanistan untuk berolahraga. Namun aturan tersebut hanya berlaku bagi para pria, sementara tidak ada keterangan bahwa para wanita boleh melakukan aktifitas olahraga.
“Kami tidak akan melarang olahraga apa pun. Terkecuali itu tidak sesuai dengan hukum syariah. Sejauh ini ada 400 jenis olahraga yang sudah diizinkan,” ungkap Direktur Jenderal Olahraga dan Pendidikan Jasmani Taliban, Rustamzai .
Namun di sisi lain, Rustamzai menolak untuk menjelaskan lebih lanjut apakah wanita akan diizinkan untuk ikut berolahraga atau tidak. Sehingga aturan tersebut pun masih samar dan belum jelas.
“Tolong jangan bertanya lebih lanjut tentang wanita,” ungkap Rustamzai di akhir keterangannya.
Rustamzai mengatakan bahwa ada sedikit perubahan dalam hal aturan olahraga di Afghanistan saat ini. Hal itu tentunya telah di sesuaikan dengan hukum Islam yang mereka percayai. Rustamzai bahkan memberikan contoh bahwa pemain sepak bola atau petinju harus mengenakan celana pendek di bawah lutut.
Hal itu tentunya bertentangan denga syariat Islam yang menjadi landasan hukum bagi Taliban. Sehingga sangat kecil kemungkinan bagi para wanita untuk bisa terlibat sebagai atlet atau olahragawan, seperti yang di khawatirkan oleh para pesepakbola wanita Afghanistan.