paket isoman
Health Lifestyle

Paket Isoman Jadi Trend Di Tengah Badai Pandemi. Apa Itu?

Jalurmedia.com – Banyak unit bisnis yang terdampak di tengah lonjakan kasus COVID-19. Di sisi lain, sebagian orang, seperti penyedia jasa “Paket Isoman”, melihat situasi ini sebagai peluang untuk memulai bisnis baru.

Saat ini, banyak orang menawarkan layanan paket isoman dalam e-commerce. Ada berbagai produk yang dijual untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terisolir, seperti paket dan vitamin, makanan, dan juga sembako.

Berikut beberapa tips yang dibagikan oleh pendiri dan CEO Markplus Inc Hermawan Kartajaya dalam program d’Mentor, seperti yang dikutip dari detik.com Rabu (21 Juli 2021)

1. Menumbuhkan semangat pebisnis

Hermawan mengatakan pengusaha perlu merevitalisasi area bisnisnya. Menurutnya, akan sangat berbahaya jika seseorang yang tertarik berbisnis tetapi hanya mengikuti tren tanpa melihat kembali kemampuannya sendiri. “Bila masuk bisnis adalah inspirasi, benarkah kesehatan adalah bidang bisnis yang Anda pelajari? Jika Anda tidak berani mengambil risiko, Anda harus melepaskannya,” kata Harmawan.

“Oleh karena itu, jika orang ingin memasuki bisnis baru, mereka perlu memahaminya dengan benar. Jika orang memahami bisnis, mereka akan bertahan. Mereka juga akan mencari peluang untuk membuat ide-ide baru dan mencari mitra sampai peluang baru diperoleh kembali.” ujarnya lebih lanjut.

2. Perhatikan peluang dan risiko

Bisnis “paket isoman” ini umumnya bebas risiko karena permintaan yang stabil. Ia mengatakan bisnis paket Isoman saat ini memiliki peluang besar, namun risikonya perlu dipahami.

“Menjadi wirausaha berarti mencari peluang, mengambil risiko, dan berjejaring. Sehingga dengan demikin kita cenderung mencari peluang.Banyak unit bisnis yang terdampak di tengah lonjakan kasus COVID-19. Di sisi lain, sebagian orang, seperti penyedia jasa “Paket Isoman”, melihat situasi ini sebagai peluang untuk memulai bisnis baru.

Saat ini, banyak orang menawarkan layanan paket isoman dalam e-commerce. Ada berbagai produk yang dijual untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terisolir, seperti tas obat dan vitamin, tas makanan, dan tas sembako. Berikut beberapa tips yang dibagikan oleh pendiri dan CEO Markplus Inc Hermawan Kartajaya dalam program d’Mentor, dikutip Rabu (21 Juli 2021) di detik.com.

3. Siap Bekerjasama

“Paket Isoman” adalah model bisnis baru. Para pelaku bisnis perlu membiasakan konsumen dengan produk yang satu ini. Hermawan menyadari bahwa kolaborasi dengan merek lain sangat penting. Tidak hanya untuk menghadirkan produk, tetapi juga untuk memperkuat bisnis agar tetap berjalan.

“Karena ini adalah bisnis model baru, bekerja sama dengan orang lain menjadi sangat penting. Dulu, orang tidak mengerti paket isoman dan tidak bisa melakukannya sendiri. Otomatis mereka harus bekerja sama dengan tenaga kesehatan”Hermawan melanjutkan.

4. Membangun merek yang kuat.

Untuk memastikan kelangsungan bisnis Paket Isoman di masa pandemi, pelaku usaha perlu membangun brand yang kuat dan dikenal konsumen. Untuk membuat merek Anda bertahan lebih lama, Anda perlu menunjukkan perbedaan antara bisnis Anda dan pesaing Anda. Di sini dibutuhkan jiwa kreatif seorang pebisnis, mulai dari konten, konteks, dan infrastruktur yang harus disiapkan. Buat “paket isoman” sebagai produk semenarik mungkin sehingga dapat dikenali konsumen.

“Semakin unik produknya, semakin baik harganya. Yang paling sulit adalah membuat merek lebih menonjol ketika banyak pesaing,” katanya. (pus)

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *