Jalurmedia.com – Kabar menghilangnya sebuah kapal selam wisata “Titan” yang membawa misi jelajah bangkai kapal Titanic menyita perhatian publik. Bukan tanpa sebab, kapal selam yang mempunyai panjang 6,5 meter ini membawa beberapa penumpang yang juga merupakan miliarder.
Melansir Cbsnews, kapal selam tersebut membawa lima orang penumpang dan menyelam ke lokasi reruntuhan Titanic pada Minggu pagi. Adapun kru dari Polar Prince Research mengungkapkan pihaknya kehilangan kontak dengan kapal selam sekitar satu jam 45 menit kemudian.
Kapal selam Titan pun dikabarkan telah menghilang di daerah sekitar 900 mil sebelah timur Cape Cod di Atlantik Utara. Diketahui, kapasitas udara yang tersedia pun kurang dari 40 jam udara untuk bernapas.
Mengutip dari beberapa sumber, terdapat beberapa fakta dari menghilangnya kapal selam Titan. Berikut ulasannya:
Fakta-Fakta Hilangnya Titan
Menyelam pada Minggu Pagi dan Hilang Kontak
Dikutip dari Liputan6.com, kapal selam Titan dikabarkan turun pada Minggu pagi untuk menyelam dan melihat lokasi reruntuhan dari kapal Titanic. Pihak Polar Prince mengungkapkan bahwa pihaknya kehilangan kontak dengan kapal selam lebih dari satu jam 45 menit kemudian.
Saat ini kapal tersebut masih belum jelas keberadaannya karena putus komunikasi. Tidak diketahui apakah kapal tersebut telah muncul ke permukaan atau sebaliknya. Pencarian kapal selam terus dilakukan mengingat oksigen yang dimiliki kapal tersebut terbatas.
Penumpang Terdiri dari Miliarder
Kapal ini diketahui mengangkut sejumlah penumpang miliarder untuk melakukan wisata ke reruntuhan kapal Titanic. Setiap penumpang kapal harus membayar biaya sekitar 250 ribu dollar atau sekitar Rp3,7 miliar per orang.
Sebanyak lima penumpang kapal selam tersebut terdiri dari orang-orang ternama mulai dari miliarder asal Inggris Hamish Harding, pengusaha Pakistan Shahzada Dawood dan anaknya Sulaeman. Selain itu, terdapat penjelajah asal Prancis Paul Henri Nargeolet dan pendiri sekaligus CEO OceanGate Stockton Rush.
Mempunyai kapasitas Oksigen 96 Jam
Kapal selam Titan mempunyai kapasitas oksigen sekitar 96 jam untuk lima orang penumpang. Namun, pada Selasa pukul 1 siang pihak penjaga pantai AS mengatakan kemungkinan oksigen yang tersisa sekitar 40 jam.
Pencarian sampai saat ini masih dilakukan namun terdapat tantangan yang harus dihadapi mulai dari lokasinya yang terpencil, kondisi cuaca, hingga kedalaman laut yang luar biasa pada area kapal tersebut menghilang.
Jenis Kapal Selam yang digunakan
Titan merupakan nama dari kapal selam yang digunakan untuk melakukan wisata ke reruntuhan kapal Titanic. Kapal ini dikenal sebagai kapal selam laut terbesar yang dikenal dengan fasilitas keselamatannya yang tak tertandingi.
Titan disebut-sebut mempunyai fitur keselamatan untuk menjaga keutuhan lambung kapal pada saat penyelaman. Kapal seberat 9.072 kilogram ini diberi pemberat untuk bisa mengapung dengan netral ketika mencapai dasar laut.
Melansir OceanGate, kapal selam Titan mempunyai kapasitas dukungan hidup hingga 96 jam untuk lima kru kapal. Adapun lima kru kapal tersebut terdiri dari satu orang pilot dan empat orang kru penumpang.
Spesifikasi Titan
kapal selam pribadi milik OceanGate Expeditions, sebuah perusahaan wisata laut dalam, menjadi perhatian setelah dikabarkan hilang. Kapal selam itu sedang dalam misi untuk menjelajahi reruntuhan Titanic di Samudra Atlantik ketika kehilangan kontak dengan kapal pendukungnya pada 18 Juni 2023.
Kabar terakhir menyebut, kapal selam wisata yang membawa lima orang ke bangkai kapal Titanic meledak di dekat lokasi karamnya Titanic dan menewaskan seluruh orang di dalamnya. Demikian konfirmasi pihak berwenang pada Kamis (22/6/2023), membawa akhir yang tragis dari sebuah kisah pencarian yang telah menyedot perhatian publik sejak kapal selam itu hilang pada Minggu (18/6/2023).
“Ini adalah ledakan kapal yan dahsyat,” ujar Laksamana Muda John Mauger dari Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) seperti dilansir AP, Jumat (23/6/2023).
Kapal selam itu membawa lima penumpang, termasuk dua miliarder, seorang ahli maritim Prancis, dan CEO OceanGate Expeditions, Stockton Rush. Operasi pencarian dan penyelamatan sudah dilakukan bahkan mencapai kedalaman hingga 4.000 meter di bawah permukaan laut ini masih berlangsung.
Fitur dan Cara Kerja
Titan dilengkapi dengan pencahayaan canggih dan sistem navigasi sonar plus peralatan video dan fotografi 4K yang dipasang secara internal dan eksternal. Sementara, interior menyediakan ruang yang cukup untuk peralatan pemantauan, inspeksi, dan pengumpulan data tambahan.
Semua kapal selam kelas Cyclops dilengkapi dengan platform peluncuran dan pemulihan terintegrasi. Dioperasikan mirip dengan dok kering kapal, anjungan ini digunakan untuk meluncurkan dan memulihkan kapal selam berawak dengan membanjiri tangki apungnya dengan air untuk penurunan terkendali hingga kedalaman 9,1 meter (30 kaki) untuk menghindari turbulensi permukaan.
Setelah terendam, anjungan menggunakan sistem pengapungan peredam gerakan yang dipatenkan untuk tetap terhubung ke permukaan namun tetap menyediakan anjungan bawah air yang stabil tempat kapal selam berawak lepas landas dan kembali setelah setiap penyelaman.
Pada akhir setiap penyelaman, kapal selam mendarat di platform terendam dan seluruh sistem dibawa ke permukaan dalam waktu sekitar dua menit dengan mengisi tangki pemberat dengan udara.
Platform peluncuran dan pemulihan bersifat modular dan mudah diangkut menggunakan kombinasi truk jalan raya dan trailer standar. Ini dapat dikerahkan secara hemat biaya di laut karena tidak memerlukan kapal besar dengan crane atau A-frame untuk meluncurkan dan memulihkan kapal selam.
Hal ini memungkinkan Titan untuk bekerja di daerah terpencil menggunakan kapal komersial yang lebih kecil dan tersedia secara lokal dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Profil 5 Penumpang yang Tewas dalam Ledakan Kapal Selam Titan
Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi bahwa ledakan dahsyat kapal selam Titan telah menewaskan seluruh orang di dalamnya pada Kamis (23/6), setelah sebelumnya dinyatakan hilang pada Minggu (18/6). Pernyataan tersebut muncul setelah adanya temuan puing-puing kapal.
Pihak perusahaan juga telah mengumumkan bahwa “miliarder Inggris Hamish Harding (58), warga negara Inggris Shahzada Dawood dan putranya, Suleman Dawood (19), warga negara Prancis Paul-Henri Nargeolet (77) , dan CEO OceanGate Expeditions, Stockton Rush (61) disayangkan telah tewas.”
Pihak penjaga pantai AS turut menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.
“Para pria ini adalah penjelajah sejati yang memiliki semangat petualangan yang khas, dan gairah mendalam untuk menjelajahi dan melindungi samudera di dunia,” tuturnya.
Pihaknya juga mengatakan, “hati kami bersama dengan lima jiwa tersebut dan setiap anggota keluarga mereka dalam masa yang tragis ini.”
Berikut adalah profil singkat mengenai kelima penumpang kapal selam Titan yang tewas, seperti dikutip dari The Independent, Jumat (23/6/2023):
1. Hamish Harding
Hamish Harding (58) merupakan miliarder asal Inggris sekaligus direktur perusahaan pesawat pribadi Action Aviation. Ia sebelumnya pernah melakukan perjalanan ke dasar laut di Challenger Deep dan ke luar angkasa dengan roket Blue Origin milik Jeff Bezos.
Ayah dua anak ini juga telah meraih tiga rekor dalam Guinness World Record, untuk pencapaiannya dalam melakukan penjelajahan Bumi tercepat dengan melintasi kutub utara dan selatan, kategori durasi terpanjang oleh kapal berawak di kedalaman laut penuh dan menyelam ke bagian terdalam lautan dengan waktu terlama yaitu empat jam 15 menit.
Pada Maret 2021, Harding juga telah menyelam ke kedalaman terendah di Palung Mariana. Pria yang pernah ikut menemani mantan astronot Buzz Aldrin ke kutub selatan itu merasa sangat semangat atas misi bersama kapal selam wisata Titan ini.
“Karena musim dingin terburuk di Newfoundland dalam 40 tahun, misi ini kemungkinan akan menjadi misi berawak pertama dan satu-satunya ke Titanic pada tahun 2023,” ujarnya.
2. Paul-Henri Nargeolet
Paul-Henri Nargeolet (77) merupakan penyelam asal Prancis sekaligus direktur penelitian bawah air di perusahaan yang memiliki hak atas puing kapal Titanic.
Sebagai mantan komandan angkatan laut Prancis, ia merupakan penyelam dalam dan penjinak ranjau. Nargeolet diketahui telah melakukan 35 penyelaman dengan kapal selam.
Setelah pensiun dari angkatan laut, pria kelahiran Chamonix, Prancis ini memimpin ekspedisi pemulihan pertama ke Titanic pada tahun 1987 dan beberapa ekspedisi lainnya. Dalam kata lain, Nargeolet menjadi otoritas utama terhadap puing kapal tersebut.
Dalam wawancara pada tahun 2020, ia berbicara tentang bahaya penyelaman dan mengatakan, “Saya tidak takut mati, saya yakin itu akan terjadi suatu hari.”
3. Shahzada Dawood dan Putranya Suleman Dawood
Shahzada Dawood (48) dan putranya Suleman Dawood (19) adalah warga negara Inggris. Keduanya diyakini tinggal di sebuah mansion bersama istri Shahzada Dawood, Christine, dan putrinya, Alina.
Pria berkebangsaan Inggris ini adalah wakil direktur salah satu perusahaan terbesar di Pakistan, Engro Corporation. Perusahaan ini berinvestasi di bidang pupuk, manufaktur kendaraan, energi, dan teknologi digital. Ia memiliki hobi di bidang fotografi yang gemar memotret satwa liar dan menjelajah alam.
Sedangkan putra sulungnya Suleman merupakan penggemar literatur fiksi ilmiah. Ia saat ini tengah menempuh pendidikan di University of Strathclyde, Glasgow, Inggris.
4. Stockton Rush
Stockton Rush (61) merupakan CEO OceanGate Expeditions, perusahaan yang mengoperasikan kapal selam wisata Titan. Perusahaannya menyediakan layanan kapal selam berawak bagi para peneliti dan penjelajah untuk melakukan perjalanan ke dasar laut.
Rush memulai karirnya sebagai pilot pada usia 19 tahun setelah lulus dari United Airlines Jet Training Institute. Ia merupakan pilot kategori transportasi jet termuda di dunia.
Dikutip dari laman OceanGate, ia lulus dari Princeton University dengan gelar BSE di bidang teknik dirgantara dan astronautika pada tahun 1984. Kemudian, Rush bergabung dengan McDonnell Douglas Corporation sebagai insinyur uji terbang dan menghabiskan dua tahun di Pangkalan Angkatan Udara Edwards.
Ia pernah menjadi anggota Dewan Pembina Museum of Flight. Juga pernah menjadi Dewan Perusahaan Perangkat Lunak Enterprise Entomo dan menjabat sebagai direktur Remote Control Technology.
Pada tahun 2012, Rush juga mendirikan yayasan nirlaba OceanGate Foundation. Saat itu ia menjabat sebagai Dewan BlueView Technologies, produsen sistem sonar frekuensi tinggi.