Jalurmedia.com – Hingga hari ini, Jumat (10/2/2023), TNI-Polri masih belum menemukan keberadaan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Merthens. Sebelumnya, pesawat yang dikendalikan oleh Philip dibakar KKB Papua. Hal tersebut juga diakui Komandan Satgas Damai Cartenz, Kombes Faizal Rahmadani.
“Sampai saat ini belum dapat diketahui keberadaannya karena GPS-nya sudah tidak menyala sejak Selasa (7/2) sekitar pukul 10.00 WIT,” terang Faizal.
Pekerja Bangunan Tidak Bersama Pilot
Saat dihubungi dari Jayapura, Kombes Faizal yang juga menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Dirkrimum Polda Papua mengungkapkan, lokasi ditemukannya ke-15 pekerja bangunan tidak bersama pilot atau penumpang pesawat Susi Air. Ke-15 pekerja tersebut rupanya sudah berada di gunung dan bersembunyi setelah berhasil melarikan diri ke gunung dengan bantuan warga setempat.
“TKP evakuasi ke 15 pekerja berbeda dengan TKP pilot Susi Air yang berada di lapangan terbang. Akan tetapi keduanya masih masuk Distrik Paro, Kabupaten Nduga,” ungkap Faizal lebih lanjut.
upanya Distrik Paro selama ini sudah menjadi markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Bahkan sebelum melakukan aksi pembakaran pesawat Pilatus Porter milik Susi Air, KKB mengancam hendak membunuh para pekerja. Mendapat ancaman tersebut mereka kemudian melarikan diri ke gunung dan diselamatkan oleh warga setempat. Kemudian saat berada di ketinggian sempat berkomunikasi sehingga diketahui posisinya.
“Saat ini masih dilakukan berbagai upaya untuk mengetahui keberadaan pilot yang hilang kontak tersebut,” tutur Kombes Faizal.
KKB pimpinan Egianus Kogoya Selasa pagi (7/2/2023) diketahui membakar pesawat milik Susi Air yang dipiloti Philip Merthens. Pesawat tersebut juga diketahui sedang membawa lima penumpang dari Timika.
Sorot Keamanan Penerbangan di Papua
Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) menegaskan keamanan dan keselamatan penerbangan jadi tanggung jawab bersama. Menyusul insiden pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Nduga, Papua.
Ketua Umum INACA Denon Prawiradinata menyampaikan kalau keamanan penerbangan perlu menjadi perhatian. Apalagi penerbangan perintis di wilayah Papua menjadi salah satu penyangga aktivitas ekonomi di sana.
“Keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan tanggung jawab bersama semua pihak. Terkait dengan hal tersebut, INACA akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) untuk membahas peningkatan keamanan penerbangan nasional, khususnya di Papua,” ujar Denon dalam keterangannya, Kamis (9/1/2023).
Dia berharap, transportasi udara di Papua bisa kembali berjalan dengan lancar. Utamanya juga perlu bisa menjamin keamanan penerbangan yang dilakukan.
“Transportasi udara sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat di Papua. Untuk itu operasionalnya diharapkan dapat terlaksana dengan lancar, kontinyu serta terjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanannya bagi semua pihak,” ungkapnya.
Dia mengakui, Asosiasi maskapai penerbangan nasional Indonesia (INACA) turut prihatin dan menyayangkan tindakan pembakaran pesawat Susi Air PK – BVY di Lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan pada Selasa, 7 Februari 2023 oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“INACA mengharapkan peristiwa ini dapat segera diselesaikan dengan baik sehingga penerbangan dari dan ke Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan dapat beroperasi normal kembali,” kata dia.
“Untuk selanjutnya INACA berharap keamanan penerbangan khususnya di Papua dan Indonesia pada umumnya untuk dapat terus ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” pungkas Denon. *pw/yog