Harga Makanan Cepat Saji Diperkirakan Mengalami Kenaikan
Ekonomi Food

Harga Makanan Cepat Saji Diperkirakan Mengalami Kenaikan

Jalurmedia.com – Karena permasalahan ekonomi global, harga makanan cepat saji diperkirakan akan terus meningkat dalam waktu dekat.

Dikutip dari CNNIndonesia, Chipotle yang merupakan sebuah restoran cepat saji Meksiko di AS, telah menaikkan harga dari makanan yang mereka jual sebesar 10% dari tahun ke tahun. Steak brioche berharga $8 yaitu Rp 114.000 yang saat ini $8,80 atau Rp 126.000.

Contoh lain adalah McDonald’s, sebuah restoran cepat saji yang telah beroperasi di seluruh dunia selama beberapa dekade. Mereka menaikkan harga setiap item pada menu rata-rata 6%. Sementara itu, Starbucks menaikkan harga dua kali pada Oktober 2021 dan Januari 2022.

Sementara harga naik, langkah ini tidak menyebabkan penurunan penjualan. Misalnya, Chipotle melaporkan pendapatan US$2 miliar, atau Rs 28,6 triliun, pada kuartal keempat tahun 2021. Jumlah ini meningkat lebih dari 15% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kami sangat beruntung memiliki harga yang kompetitif,” kata CEO Chipotle Brian Niccol kepada CNBC pada Kamis, 10 Februari 2022.

Di sisi lain, perusahaan makanan cepat saji seperti Chipotle menghadapi tantangan lain yakni membayar upah lebih tinggi untuk menghindari PHK massal. Pada Mei 2021, Chipotle memutuskan untuk menaikkan gaji staf menjadi US$15, setara dengan Rp 215.000 per jam.

Selain itu, kenaikan harga menu dipandang sebagai salah satu reaksi dari kenaikan harga bahan baku dan kenaikan biaya logistik.

Sementara itu, CEO Starbucks Kevin Johnson mengatakan perusahaannya sengaja menaikkan harga untuk menyeimbangkan neraca perdagangan tahunannya. Manajemen kebijakan penetapan harga perusahaan untuk mengendalikan biaya.

Daging sapi dan ongkos kirim adalah contoh dari aspek yang harganya terus naik. “Harga seharusnya naik (di wilayah lain) jika tidak ada tanda-tanda melambat,” kata Kevin.

Bahaya Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji adalah makanan yang dapat disiapkan dengan cepat dan mudah. Ada baiknya untuk membatasi aktivitas di luar rumah, terutama di masa pandemi saat ini. Banyak orang yang beralih dan selalu membeli makanan cepat saji seperti mie instan dan makanan beku.

Selama pandemi, mereka lebih cenderung memesan bahan makanan cepat saji melalui aplikasi online. Alasan lain untuk mengkonsumsi makanan cepat saji adalah karena harga yang berfluktuasi, ada di mana-mana, dan pasti enak.

Makanan cepat saji seperti mie instan dan makanan beku dapat disimpan dalam waktu lama, sehingga nyaman dan tahan lama. Namun kita semua tahu bahwa makanan cepat saji rendah nutrisi dan mengandung kontaminan seperti pengawet dan pemanis yang dapat membahayakan kesehatan Anda.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan makanan cepat saji tidak memiliki efek langsung. Banyaknya makanan cepat saji yang menumpuk di dalam tubuh dapat menyebabkan beberapa penyakit di kemudian hari. Akibat terlalu banyak makan fast food, seperti:

  1. Dapat menyebabkan penyakit serius

Makanan cepat saji mengandung banyak gula, tetapi makan terlalu banyak gula berbahaya karena meningkatkan kadar kolesterol. Akibatnya, orang yang terlalu banyak mengonsumsi gula memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan kanker.

  1. Menyebabkan obesitas

Makanan cepat saji mengandung lemak jahat bagi tubuh, dan obesitas menempatkan pada risiko penyakit seperti kolesterol.

  1. Kurang gizi

Jika sering makan makanan cepat saji, maka akan kehilangan nutrisi dan vitamin dalam tubuh. Efek terburuk adalah lebih mungkin kekurangan gizi, lebih mungkin untuk sakit, dan tubuh akan kehilangan stamina.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *