China Larang Selebriti Pamer Hidup Mewah
News

China Larang Selebriti Pamer Hidup Mewah

Jalurmedia.c0mLembaga pengawas dunia cyber China (CAC) telah meluncurkan kampanye pembersihan dunia maya selama sebulan yang menargetkan selebriti dan penggemar dari selebriti tersebut.

Kampanye ini bertujuan untuk menormalkan kembali kekacauan dunia atas penyalahgunaan media sosial. Terutama “kekacauan” dalam laporan penggemar yang dianggap sebagai “pemuja uang”

CAC telah memantau perilaku pengguna media sosial. Kebanyakan dari mereka adalah selebritas dan influencer yang percaya bahwa mereka menjalani gaya hidup mewah. Ini akan mengarah pada “pemujaan uang” atau takhayul.

Tak hanya berupa larangan namun CAC juga akan mencegah selebritas yang “tidak resmi dan tidak memiliki moral” untuk menyelenggarakan acara secara online. Hal ini dapat berpengaruh buruk kepada pengguna media sosial yang mengkonsumsi konten tersebut

CAC membuat pengumuman atas larangan tersebut pada Selasa 25/01/2022 yang diketahui di akun WeChat resmi dari CAC.

Agensi mengatakan akan memantau dengan cermat konten dan iklan di platform tersebut yang dibuat oleh para selebriti mereka. Ini adalah bagian dari kampanye yang berlangsung selama Festival Musim Semi.

Tujuan dari kampanye ini adalah untuk menyelesaikan kekacauan di internet akibat dari konten yang menimbulkan banyak pengaruh negatif. Kampanye tersebut bertujuan untuk mengurangi penyebaran budaya tidak sehat, kemudian menciptakan lingkungan internet dan dunia maya yang positif, dinamis dan harmonis bagi pengguna Internet. Target utama kampanye ini adalah kepada anak-anak kecil, terutama di Festival Musim Semi, seperti dikutip oleh kantor berita Reuters.

CAC juga mengatakan akan fokus menangani cyberbullying dan juga kepada penyebar dari gosip dan hoax secara online.

Menyambut Tahun Baru China terkait kebijakan pengguna media sosial

Festival Musim Semi juga disebut Tahun Baru Cina atau imlek. Ini adalah hari libur penting di Cina yang akan dilakukan dalam waktu satu minggu lamanya. Adapun pada musim panas lalu, China meruntuhkan industri hiburan untuk pertama kalinya, dan tekanan ada pada perilaku selebriti dan penggemar di China sendiri.

Sejak itu, China terus memberlakukan kontrol yang lebih ketat di media sosial. Salah satunya ketika negara lockdown Xi’an akibat penyebaran virus Corona. Pada saat itu, pemerintah China melarang laporan negatif tentang  lockdown yang terjadi di Xi’an.

Larangan itu muncul setelah banyak orang turun ke media sosial untuk mengeluh tentang kelaparan mereka. Pasalnya, pemerintah melarang warga keluar rumah selama masa karantina.

Radio Free Asia melaporkan bahwa pemerintah daerah di Xi’an mengeluarkan larangan mengirim SMS langsung ke sekitar 13 juta penduduk.

Atas pengalaman dunia yang semakin tidak dapat diprediksi dan masyarakat dunia yang terus berfokus pada media sosial maka pemerintah China memutuskan untuk segera mengambil tindakan preventif. Pembatasan media sosial diharapkan dapat membawa atmosfer yang lebih baik bagi kalangan pengguna internet di China.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *