Jalurmedia.com – Atas ketegangan antara Ukraina dan Rusia dalam beberapa pekan terakhir, Klitschko menyatakan bahwa siap untuk hadapi Rusia. Walikota Kiev Vitali Klitschko telah memperingatkan Rusia tentang ketegangan antara kedua negara tersebut.
Mantan petinju kelas dunia yang sekarang menjadi Walikota Kiev tersebut juga mengatakan bahwa Ukraina siap untuk menghadapi Rusia dalam keadaan apa pun.
“Kami siap untuk melakukan apa saja terkait dengan ketegangan yang sedang dihadapi saat ini. Kami siap untuk mempertahankan kemerdekaan dan keutuhan negara kami jika terjadi eskalasi bagi negara kami,” tambah Klitschko, pada Rabu (13/01/2022).
Klitschko kemudian berkata bahwa dirinya pun berharap bahwa ketegangan dan konflik di masa depan tidak terjadi. Namun, dalam kasus terburuk apapun Ukraina harus bersiap.
Klitschko juga mengatakan bahwa dia prihatin atas masuknya pasukan Rusia di perbatasan Ukraina. Namun, Walikota Kiev ini mengatakan bahwa kemungkinan Rusia mengerahkan tentara ke perbatasan Ukraina tidak lebih dari konspirasi Rusia untuk memamerkan angkatan bersenjatanya.
Sudah dalam beberapa pekan terakhir ketegangan terjadi antara Ukraina dan juga Rusia. Hal ini disebabkan oleh pengiriman pasukan Rusia ke daerah perbatasan Ukraina. Ketegangan terjadi atas semakin dipicunya percobaan rudal yang dilakukan oleh Rusia pada perbatasan Ukraina tersebut.
Memang sebelumnya Ukraina merupakan negara yang merdeka dan bekas bagian dari Uni Soviet. Namun alih-alih seperti Rusia menginginkan kembali Ukraina untuk kembali menjadi bagian dari Rusia. Ukraina menyatakan bahwa mereka ingin merdeka tanpa pengaruh kembali dari Rusia.
Walikota Kiev Vitali Klitschko
Sebelum terjun ke dunia politik, Klitschko adalah juara tinju kelas dunia. Petinju ini kemudian pensiun dengan rekor 45-2. Dia mencalonkan diri sebagai presiden Ukraina pada tahun 2015 lalu. Tetapi ia kemudian memilih untuk mundur dan mendukung miliarder Petro Poroshenko yang kemudian menjabat Presiden Ukraina dari 2014 hingga 2019. Atas kemenangannya, Petro mengalahkan Presiden petahana Volodymyr Zelensky.
Klitschko memandang Zelensky sebagai pesaing untuk dirinya. Dia juga menuduh presiden Zelensky telah mengirim pasukan keamanan untuk memberikan tekanan politik padanya. Merespons hal tersebut, Badan keamanan negara membantah telah mengambil tindakan semacam itu.
Sebelum Rusia mencaplok Krimea pada 2014 lalu, Klitschko merupakan pemimpin oposisi utama selama protes terhadap invasi Moskow tersebut atas Krimea.
“Pada 2014, Ukraina memutuskan untuk bergabung dengan Eropa dalam pembangunan negara kami,” kata Kreshiko. “Ini bukan Federasi Rusia, namun Putin merasa tidak puas dengan keputusan ini karena gagasan untuk memulihkan Kekaisaran Soviet.” tutur Klitschko.
Klitschko menyatakan bahwa Ukraina tidak ingin kembali ke Uni Soviet. Saat ini Ukraina sebagai negara merdeka telah melihat masa depan sebagai negara Eropa yang demokratis.