Harga Cabai Makin Pedas! Ibu Rumah Tangga Geleng-Geleng
Ekonomi News

Harga Cabai Makin Pedas! Ibu Rumah Tangga Geleng-Geleng

Jalurmedia.com – Jelang akhir tahun, harga cabai rupanya kian menuju puncak. Peningkatan harga cabai ini sudah berlangsung sejak awal Desember 2021. Melansir Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), rata-rata harga cabai rawit merah per Kamis (16/12) mengalami kenaikan sebanyak 2,61 persen. Dengan demikian harga cabai pun menyentuh angka Rp86.500 per kg secara nasional.

Harga Rata-Rata Nasional

Bila dilihat berdasarkan daerah, harga rawit merah yang paling mahal berada di Provinsi Maluku Utara.  Di daerah tersebut, harga cabai rawat bahkan telah menyentuh hanrga Rp165 ribu per Kg. Setelah itu diikuti oleh Provinsi Maluku dengan harga Rp153.750 per Kg.

Tidak hanya cabai rawit merah, kenaikan harga juga dialami oleh  cabai rawit hijau. Kini harga cabai rawit hijau makin hari makin mahal. Bahkan harganya sudah menjadi Rp57.400, naik 0,7% secara nasional.

Sedangkan cabai merah besar harganya masih stabil di angka Rp50.850 per Kg. Sementara itu, harga cabai merah keriting justru turun Rp250 dan kini menjadi Rp53.500 per Kg. Kenaikan harga ini juga terjadi pada komoditas lainnya.

Contoh saja seperti minyak goreng curah yang harganya naik 0,55 persen atau Rp100. Kini harga minyak goreng curah rata-rata menjadi Rp18.150 per Kg. Sedangkan minyak goreng bermerek I mengalami kenaikan harga sebesar Rp50 atau 0,25 persen. Kini harga minyak goreng bermerek I menjadi Rp20.050 per Kg.

Untuk bawang putih ukuran sedang juga mengalami kenaikan harga sebesar Rp50 per Kg atau 0,17 persen. Kini harga bawang putih ukuran sedang menjadi Rp29.350 per Kg. Sementara itu, harga daging ayam ras segar terpantau naik 0,14 menjadi Rp35.750 per Kg.

Sejalan dengan hal itu, telur ayam ras segar justru lebih mahal. Kenaikannya bahkan mencapai Rp250 per Kg dan kini menjadi Rp26.200 per Kg. Dibalik banyaknya harga bahan pokok yang melonjak akhir-akhir ini, rupanya gula pasir lokal dan premium, beras kualitas medium I dan II, serta beras kualitas bawah I dan II, masih memiliki harga yang stabil.

Faktor Cuaca dan Bencana Gunung Semeru

Pusat Industri Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, memberikan tanggapannya terkait harga pangan yang melonjak. Data harga terakhir diperbaharui  per 16 Desember 2021. Sementara hingga saat ini, PIHPS belum memperbarui data harga pangan di situsnya untuk semua jenis komoditas.

Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia, Tunov Mondro Atmojo, mengatakan bahwa sebetulnya data produksi cabai kini sudah meningkat. Prognosa yang dibuat Kementerian Pertanian pun tak  berbeda jauh dari data yang ada di lapangan.

“Penanaman banyak sekali, khususnya di wilayah Jawa Tengah. Sementara sekarang musim panen. Namun karena cuaca ekstrem, jadi libur petik. Dengan demikian banyak tanaman yang tergenang air. Itu sebabnya tingkat kerusakan jadi tinggi,” ungkapnya dalam sebuah kesempatan seperti yang di kutip dari CNN Indonesia.

Kemudian di wilayah sekitarnya juga baru saja terjadi letusan Gunung Semeru. Hal tersebut juga ikut memantik harga jual cabai yang kian hari makin tinggi. Ia menuturkan bahwa harga cabai rawit merah sempat menyentuh harga Rp30 ribu per Kg. Akan tetapi, harganya kini justru mencapai Rp50 ribuan di tingkat petani. “Adanya hama penyakit tanaman dan curah hujan yang tinggi jadi penyebab. Makanya jadwal pengiriman ke Jakarta terkendala. Jadilah memantik harga,” tuturnya.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *