Masih Stalking Mantan? Ternyata Ada Alasan Ilmiahnya!
Relationship

Masih Stalking Mantan? Ternyata Ada Alasan Ilmiahnya!

Jalurmedia.com – Melakukan move on setelah mengakhiri hubungan dengan pasangan tidaklah selalu mudah. Kadang beberapa orang masih diam-diam mencari tahu atau stalking media sosial mantan mereka. Salah satu media sosial tersebut ialah melalui Facebook. Ternyata ada studi ilmiah yang meneliti alasan di balik seseorang masih stalking Facebook mantan.

Alasan Ilmiah Masih Suka Stalking Mantan

Ketika mulai mencari tahu atau stalking kehidupan baru si mantan, kamu bisa mendadak berubah menjadi detektif. Dimulai dari scrolling foto-foto terkini dengan pacar barunya, hingga memeriksa status yang diunggahnya.

Meskipun kamu berniat untuk tidak akan memeriksa Facebook mantanmu, tapi ada bagian kecil dari dirimu yang tidak bisa menahan rasa ingin tahu tersebut. Kenapa bisa demikian? Apakah ini cemburu atau hanya sekadar rasa ingin tahu?

Secara ilmiah, rasa penasaran merupakan salah satu perilaku manusia. Your Tango mencoba menjelaskannya dalam sebuah artikel. Kevin Wise dari University of Missouri telah mencoba untuk memecahkan petunjuk tersebut dengan menggunakan sensor EMG wajah. Sensor ini akan mendeteksi tingkat reaksi positif yang berasal dari rangsangan visual ketika terhubung ke otot mata.

Kevin Wise juga melakukan sebuah eksperimen sosial. Ia mendokumentasikan dengan cermat aktivitas Facebook lebih dari 30 orang dalam eksperimen tersebut. Hasil studinya menunjukkan bahwa sebagian besar peserta menggunakan Facebook untuk mencari di halaman teman-teman dan mantan dari teman, mengenai informasi-informasi terbaru.

Wise mengambil kesimpulan bahwa alasan Sebagian dari kita menghabiskan banyak waktu untuk stalking laman Facebook mantan ialah karena ingin mendapatkan kepuasan emosional yang instan. Ia melihat jika pencarian sosial di Facebook menjadi bentuk ikatan emosional.

Merugikan Kesehatan

Meskipun begitu, Tara C. Marshall, seorang Psikolog dari Brunel University, belum bisa menerima kesimpulan tersebut. Ia mengingatkan bahwa terus-menerus terobsesi dengan kehidupan mantan kekasih dapat merugikan kesehatanmu. Penelitian yang dilakukan Marshall menganalisis aktivitas Facebook 464 partisipan setelah putus.

Hipotesis dari studi tersebut ialah orang yang tetap berteman di Facebook dengan mantan pasangan akan mengalami penyesuaian dan pertumbuhan yang lebih buruk dibanding mereka yang tidak. Aktivitas mantan yang terlihat di Facebook memiliki dampak negatif terhadap upaya penyesuain kondisi pasca putus.

Marshall juga mencatat, terdapat korelasi langsung antara jumlah waktu yang dihabiskan partisipan di halaman Facebook mantan dengan peningkatan level tekanan emosional. Penurunan harga diri dan pertumbuhan pribadi juga muncul. Hal itu membuktikan bahwa stalking Facebook mantan tidak seharusnya dilakukan. Aktivitas tersebut justru akan melelahkan secara emosional.

Seakan tidak cukup untuk meninggalkan handphone atau laptop, dengan semua platform media sosial yang mudah diakses kamu dapat ‘mengawasi’ orang-orang di masa lalu dan akhirnya membuatmu kecanduan. Oleh sebab itu, Marshall mengingatkan dengan tegas bahwa mantan menjadi masa lalu karena suatu alasan. Jangan biarkan hal kecil seperti stalking membuat kamu kecanduan sampai tidak bisa lepas.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *