Krisis Pangan Korut dan Kebijakan “Nyentrik” Kim Jong Un
News

Krisis Pangan Korut dan Kebijakan “Nyentrik” Kim Jong Un

Jalurmedia.com – Sudah delapan bulan lamanya Korea Utara dilanda krisis pangan. Krisis pangan Korut yang terjadi berawal dari bulan April 2021 lalu. Pada saat pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia kemiskinan dan keterpurukan makin melanda Korea Utara. Sebagai negara dengan pemerintahan yang otoriter dan tertutup dari dunia Internasional, Korut terancam mengalami wabah kelaparan sampai akhir 2021.

Berdasarkan laporan dari warga setempat situasi yang terjadi saat ini begitu buruk. Warga pun harus membeli beberapa bahan pangan dengan harga yang melambung tinggi. Bahkan untuk gula dan kopi dapat dibandrol sampai dengan 70 USD.

Krisis yang terjadi pun disebabkan oleh iklim yang tak menentu di Korut yang kemudian berimbas kepada gagal panen bagi para petani Korut. Untuk barang impor pun telah menurun dari China sebanyak 90%. Untuk itu stok persediaan pun menjadi semakin menipis dan rakyat semakin menderita.

Pemerintah Korut saat ini sedang dalam upaya penanganan krisis yang sedang melanda dalam negeri Korea Utara. Organisasi Pangan Dunia (FAO) juga telah memperkirakan bahwa krisis pangan akan melanda Korea Utara atas kekurangannya pasokan makanan dan bahan pokok nasional.

Kebijakan Kim Jong Un Tangani Krisis Pangan Korut

Dalam usaha untuk mengatasi krisis pangan dan bencana kelaparan yang terjadi dalam negeri, sebagai Presiden Kim Jong Un pun terus mengusahakan segala cara termasuk didalamnya untuk mengerahkan upaya dalam bidang pertanian.

Namun dibalik usaha dan kebijakannya yang masih terbilang normal, ada beberapa kebijakan yang cenderung “nyentrik” oleh Kim Jong Un. Dikutip dari CNN beberapa kebijakan tersebut antara lain seperti menggunakan jatah beras untuk tentara Korut yang kemudian dijual kepada rakyat. Selain itu, Kim Jong Un juga menganjurkan kepada rakyatnya untuk lebih bisa berhemat dalam makan sehari-hari atau mengurangi makan sampai pada tahun 2025.

Kebijakan lainnya adalah dianjurkan kepada seluruh rakyat Korea Utara untuk beternak angsa hitam yang kemudian menjadi sumber protein bagi para warga. Hal ini dibuat sebagai alternatif pangan atas respon krisis yang melanda saat ini. Selain beternak angsa hitam, juga dianjurkan berternak hewan lainnya yakni kelinci.

Bekerja secara paksa dan lebih giat di kamp juga menjadi kebijakan lain yang digadang oleh Kim Jong Un. Kebijakan ini dibuat untuk mengatasi krisis pangan dengan menyeret warganya untuk mencari sumber pangan di kamp.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *