Seperti apa Otak Kita saat Kesepian
Health

Seperti apa Otak Kita saat Kesepian?

Jalurmedia.com – Perasaan terasing yang dirasakan dari sebuah kelompok, tidak dicintai oleh sekeliling, tidak mampu untuk berbagi kekhawatiran pribadi, berbeda dan terpisah dari mereka yang ada sekitar kamu disebut dengan kesepian. Lantas seperti apa otak kita saat kesepian?

Kesepian muncul karena seseorang kurang memiliki kemampuan dalam melakukan hubungan social atau memiliki pengalaman subjektif, tidak menyenangkan dan tertekan. Seseorang yang mengalami kesepian sangat membutuhkan orang lain untuk berbicara dan menjalin hubungan yang mendalam.

Namun hal tersebut tidak dapat terwujud karena berbagai alasan, seperti memiliki sifat yang pemalu, rendah diri, maupun kehilangan orang yang dapat dipercayai yang membuatnya tidak dapat mengomunikasikan perasaan.

Ketika COVID-19 terus menyebar dan orang-orang menghadapi lebih banyak isolasi daripada biasanya, para peneliti mencatat dampak kesepian pada otak. Sebuah studi baru dari McGill University di Montreal menemukan sebuah tanda di otak orang yang kesepian. Bagaimana otak kita saat kesepian juga dijelaskan secara khusus dalam penelitian tersebut.

Secara khusus, mereka menemukan variasi dalam volume wilayah otak yang berbeda dan bagaimana wilayah tersebut berkomunikasi di seluruh jaringan otak. “Kami baru mulai memahami dampak kesepian pada otak,” kata penulis senior studi Dr. Danilo Bzdok dalam rilis berita McGill, seorang peneliti di Universitas Montreal Neurological Institute-Hospital.

Kesepian semakin diakui sebagai masalah kesehatan utama. Para peneliti mengatakan bahwa memahami bagaimana hal tersebut bermanifestasi di otak bisa menjadi kunci untuk mencegah penyakit neurologis dan mengembangkan perawatan yang lebih baik.

Orang Tua Rentan Terkena Demensia

Penelitian lain menunjukkan bahwa orang tua yang mengalami kesepian memiliki risiko demensia dan penurunan kemampuan berpikir yang lebih tinggi. Untuk penelitian ini, data MRI, genetika dan penilaian diri psikologis digunakan untuk mempelajari kesepian pada 40.000 orang dewasa.

Tidak hanya itu, orang yang tergolong  paruh baya dan lebih tua juga ikut dalam penelitian tersebut.  Data ini selanjutnya akan dimasukkan dalam UK Biobank. Peneliti membandingkan data dari mereka yang mengungkapkan kesepian dengan mereka yang tidak.

Mereka menemukan perbedaan mengejutkan dalam apa yang dikenal sebagai jaringan default. Ini adalah wilayah otak yang terlibat dalam pikiran terdalam kita, seperti mengenang, merencanakan masa depan, membayangkan dan memikirkan orang lain.

Pada orang yang kesepian, volume materi abu-abu di jaringan default lebih besar dan jaringan default mereka terhubung lebih kuat.

Fornix – seikat serabut saraf yang membawa sinyal ke jaringan default dari hippocampus, struktur otak yang terlibat dalam pembelajaran dan memori – juga lebih baik dipertahankan pada orang yang kesepian, studi tersebut menemukan.

Seseorang yang kesepian mungkin cenderung lebih menggunakan imajinasi mereka. Tidak hanya itu,  ingatan di masa lalu atau harapan di masa depan juga digunakan untuk mengatasi isolasi social mereka. Nathan Spreng, direktur Laboratorium Otak dan Kognisi McGill, mengatakan bahwa ia mengetahui kemampuan kognitif yang dimediasi oleh wilayah jaringan otak default.

Jaringan ini yang membuat fokus secara meningkat pada refleksi diri, juga pengalaman sosial yang dibayangkan secara alami akan melibatkan jaringan default melalui fungsi berbasis memori Temuan ini dipublikasikan pada 15 Desember di jurnal Nature Communications.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *