Vaksin Nusantara dr Terawan Buka Pendaftaran, Eh Ternyata Hoax!
Health News

‘Vaksin Nusantara’ dr Terawan Buka Pendaftaran, Eh Ternyata Hoax!

Jalurmedia.com – Beberapa waktu belakangan media sosial dihebohkan dengan pesan berantai WhatsApp. Hal itu terkait dibukanya pendaftaran ‘vaksin Nusantara’. Vaksin tersebut merupakan buah karya dari eks Menteri Kesehatan RI era Jokowi, Terawan Agus Putranto. Informasi viral terkait ajakan kepada warga yang ingin menerima ‘vaksin Nusantara’ untuk melengkapi data diri. Dalam pesan berantai tersebut berisi ajakan untuk divaksinasi dengan teknologi dendritik. Teknologi ini diklaim sangat ampuh dalam melawan semua varian Corona. Termasuk diantaranya yaitu varian Lambda hingga Delta Plus.

Dalam pesan yang berisi ajakan tersebut, publik diimbau mendaftar ke salah satu peneliti vaknus. Nama peneliti tersebut ialah Prof. Chairul A Nidom. Namun setelah ditelisik lebih lanjut, faktanya  pesan berantai tersebut bukan berasal dari yang peneliti yang namanya tersebut.

“Pesan tersebut bukan berasal dari saya. Saya tidak tahu siapa yang membuat. Kemudian dikaitkan dengan nama dan nomor handphone pribadi saya,” ungkap pihaknya saat dikonfirmasi, seperti yang dikutip dari detikcom Kamis (16/9/2021).

Meskipun begitu, Prof. Nidom mengaku banyak masyarakat yang mulai menanyakan terkait vaksin besutan anak negeri tersebut. Masyarakat mulai bertanya tentang kapan mereka bisa menerima ‘vaksin Nusantara’. Diketahui bahwa uji klinis sel dendritik diklaim sudah memasuki fase tiga. Saat ini, vaksin tersebut sedang menuju persetujuan dari pemerintah.

“Dari situ saya berinisiatif menampung bukan mendaftar. Termasuk informasi diri mereka. Jika suatu saat ada izin dari pihak otoritas negara ini, tinggal lakukan pelaksanaan,” ungkapnya lagi.

“Sebagaimana diketahui vaknus ini bersifat autologus. Tekniknya bisa dilakukan di mana saja,” ujar Prof. Nidom.

Vaksin Nusantara Tidak Buka Pendaftaran

Seperti yang dikutip dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto juga menegaskan belum membuka pendaftaran atas ‘vaksin Nusantara’.

“Informasi tentang pendaftaran vaksin Nusantara adalah hoaks,” tulis Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Diberitakan sebelumnya, bahwa Kementerian Kesehatan RI memastikan ‘vaksin Nusantara’ bisa diterima publik. Alih-alih sebagai vaksin COVID-19, Vaksin ini hanya dapat diterima sebagai terapi berbasis pelayanan.

Hingga saat ini, keputusan pemerintah terkait uji klinis ‘vaksin Nusantara’ dihentikan sementara waktu. Hal ini disebabkan adanya beberapa catatan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam pelaksanaan uji di Fase pertama.

“Di dalam penelitian ini juga ada profil khasiat vaksin. Ini menjadi tujuan sekunder yang harus dijawab. Bukan hanya aspek keamanan saja ya tapi juga ada di dalam tujuan sekunder tersebut,  penelitian ini harus menunjukkan profil khasiat vaksin,” ungkap Penny K Lukito selaku Kepala BPOM, saat rapat bersama Komisi IX DPR RI pada bulan Maret 2021 lalu.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *