Presiden Rodrigo Duterte Ambil Langkah Mundur dari Politik
News

Presiden Rodrigo Duterte Ambil Langkah Mundur dari Politik

Jalurmedia.com – Filipina akan kembali untuk menggelar pemilu pada 2022 mendatang. Pemilu 2022 mendatang akan memilih kembali Presiden dan Wakil Presiden. Sejak 2016 hingga saat ini, Filipina dipimpin oleh Presiden Rodrigo Duterte.

Sebagai petahana, Duterte terpilih sebagai Presiden setelah mengalahkan empat calon kandidat lain diantaranya, Max Roxas, Grace Poe, Miriam Santiago. Pada saat itu, Max Roxas digadang sebagai rival terkuat bagi Duterte.

Dikutip dari Al Jazeera, Presiden Duterte menyatakan bahwa tidak akan melanjutkan untuk memasuki dunia politik. Duterte mempertegas bahwa akan pensiun dari karir politiknya. Dalam hal ini sebelumnya Duterte telah berencana untuk mencalonkan diri sebagai wakil Presiden.

Hal ini dikarenakan konstitusi Filipina menetapkan jabatan 6 tahun lamanya untuk Presiden dalam satu periode. Oleh karena itu Duterte sudah tidak dapat untuk mencalonkan diri sebagai Presiden kembali. Namun sebagai gantinya dapat mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden.

Alih-alih dari rencana awalnya, Duterte mengambil langkah untuk mundur dari dunia politik yang telah membesarkan namanya. Langkah yang diambil Duterte menimbulkan spekulasi publik. Banyak masyarakat beranggapan bahwa ia tengah mempersiapkan sang putri Sara Duterte Caprio. Sang putri disebut akan mencalonkan diri sebagai Presiden pada pemilu 2022 mendatang.

Putri Duterte Masuk Politik

Mengikuti jejak sang Ayah, saat ini Sara Duterte menduduki jabatan politik sebagai Walikota Davao. Duterte memang salah satu pemimpin yang memberikan kejutan. Arah pemikirannya dapat saja berubah.

Namun hingga saat ini asumsi yang ada cukup masuk akal atas langkah yang diambil oleh Duterte untuk mundur dari dunia politik dengan mendukung karir politik sang putri.

Presiden Rodrigo Duterte merupakan salah satu Presiden yang disegani di dunia Internasional.  Fokus utama kebijakannya setelah menjadi Presiden Filipina adalah untuk memerangi berbagai aksi kejahatan di Filipina.

Kebijakan yang kontroversial setelah ia menduduki jabatan Presiden adalah mendesak pihak kepolisian untuk segera mengambil tindakan atas kasus narkoba. Dibawah kekuasaannya, Ia memberlakukan hukuman mati bagi para pengedar narkoba.

Dalam persiapan pemilu 2022 mendatang, para kandidat masih memiliki waktu untuk mendaftarkan diri sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden hingga 8 Oktober 2021. Namun, untuk penarikan kembali dan revisi dari calon Presiden dan Wakil Presiden diperbolehkan sampai 15 November mendatang.

Sampai waktu kepastian waktu tersebut publik terutama masyarakat Filipina masih menanti siapa yang akan menjadi Capres dan Cawapres bagi negara mereka.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *