Superhero Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings; Ini Sinopsinya!
Lifestyle

Superhero Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings; Ini Sinopsinya!

Jalurmedia.comMarvel Cinematic Universe (MCU) kembali menghadirkan origins atau kisah asal mula superhero Shang-Chi. Dallam ceritanya, Shang-Chi merupakan keturunan Tiongkok. Dalam film ini, rupanya banyak menampilkan adegan yang erat dengan kebudayaan Tiongkok. 
Film Shang-Chi And The Legend of The Ten Rings merupakan karya dari sutradara Destin Daniel Cretton. Diangkat dari komik Shang-Chi, Film yang dibintangi oleh Simu Liu, Awkwafina, Fala Chen dan Meng’er Zhang ini juga dinilai dangat menarik. Tidak hanya itu, dua aktor senior lainnya yaitu Michelle Yeoh dan juga Tony Leung juga ikut terlibat dalam film ini.
Shang-Chi And The Legend of The Ten Rings tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai hari ini, yaitu tanggal 22 September 2021.

Sinopsis Film Shang-Chi And The Legend of The Ten Rings

Kehidupan Shaun (Simu Liu) sebagai petugas parkir valet yang dia jalani bersama seorang sahabatnya, Katy (Awkwafina) akhirnya berubah total. Hal ini terjadi saat keduanya diserang oleh gerombolan misterius di atas bis saat keuanya sedang berangkat kerja. Dari kejadian tersebut, penyamanaran Shaun pun terbuka di depan umum. Shaun rupanya memiliki nama asli yaitu Shang-Chi.
Ia merupakan anak dari seorang pimpinan organisasi Ten Rings. Ayahnya yang bernama Mandarin diketahui sudah berumur seribu tahun. Mandarin mampu hidup hingga seribu tahun berkat kekuatan dari Ten Rings. Namun yMandarin rupanya mengincar kalung giok pemberian mendiang ibu Shang Chi, Ying Li (Fala Chen) kepada Shang-Chi saat ia masih kecil.
Shang Chi bersama Katy pun berangkat ke Macau. Hal itu ia lakukan demi menemui pemilik pasangan dari kalung tersebut. Tidak hanya itu, Shan-Chi juga berusaha mencari tahu motif tersembunyi dari ayahnya yaitu Mandarin. Shang-Chi pada akhirnya harus menghadapi kenyataaan bahwa ayahnya sangat terobsesi pada satu keinginan yang tidak masuk akal. Bahkan Shang-Chi merasa bahwa keinginan ayahnya justru membahayakan nyawa seluruh manusia.
Shang-Chi pun memutuskan untuk tidak lagi bersembunyi lagi. Ia pun menggunaka kemampuan bela diri yang didapat dari ayahnya. Kini ia ingin menyadarkan sang Ayah dan menyatukan kembali hubungan keluarga yang merenggang sejak kepergian sang Ibu. 

Review Film Shang-Chi 

Sang-Chi secara resmi menjadi penanda dari dimulainya fase keempat dari Marvel Cinematic Universe (MCU). Shang-Chi dinilai memiliki formula yang tidak jauh berbeda dengan film-film origins superhero MCU lainnya. Di dua pertiga film, produser Kevin Feige memilih untuk menampilkan konflik masa kini dengan obsesi Mandarin yang diselipkan beberpaa adegan masa lalu.

Sementara itu di sepertiga akhir film, produser Kevin Feige menampilkan adegan klimaks penuh aksi dan fantasi. Shang-Chi pun digambarkan sebagai tokoh yang telah siap untuk menjadi salah satu bagian dari karakter legendaris dalam MCU. Seakan memiliki kemiripan dengan kisah Black Panther, superhero Shang-Chi secara lugas menunjukkan representasi penting karakter jagoan dari Tiongkok. Jika dilihat dengan seksama, akhir film tersebut menjadi bagian paling penting bagi kelanjutan kisah dalam fase 4 MCU.
Meskipun jalan ceritanya terkesan mulus dari awal hingga akhir, namun ada titik dimana babak kedua menjelang babak ketiga justru berjalan lambat dan membuat penonton tidak sabar menunggu klimaks dari pertarungan tersebut. Hal ini terasa saat Shang-Chi bertemu dengan Ying Nan (Michelle Yeoh). Dalam adegan tersebut, narasi yang coba digabarkan oleh Ying Nan terasa panjang dan repetitif. Meskipun sudah dikreasikan dengan adegan latihan bertarung, namun tidak lantas membuat jalan cerita menjadi statis.

Teknis Pembuatan Film

Berbicara tentang teknis pembuatan film, karya Destin Daniel Cretton dalam film superhero Shang-Chi ini layak untuk dipuji. Meski dirinya disebut baru pertama kali mengarahkan film bergenre action, ripanya kemampuan Cretton dalam hal menangkap gambar layak diacungi jempol. Tidak ditemukan adanya shaky cam.
Juga tidak banyak terdapat fast cut dan edit. Lebih dari itu, film ini justru menawarkan koreografi cantik nan ciamik dari para penata laga. Koreografi tersebut dipraktekkan oleh para aktor dan stunt man dengan sangat baik. Kemudian Bill Pope selaku penata kamera berhasil menangkapadegan tersebut dengan sangat baik. 
Sisi lain yang patut dipuji dari film satu ini adalah pemilihan musik yang digunakan. Baik musik maupun lagu-lagunya menggunakan lagu yang spesial dibuat oleh label rekaman yang sedang naik daun, yaitu 88Rising. Dua artis kenamaan asal Indonesia, Rich Brian dan NIKI juga ikut menyumbangkan karya musiknya dalam film ini. 
Di luar kelebihannya yang banyak mengundang perhatian penonton, Shang-Chi And The Legend of Ten Rings masih memiliki kekurangan yang cukup mendasar dari sisi penulisan naskah. Banyak orang menilai bahwa naskah dari Shan-Chi terkesan memudahkan perjalanan Shang dalam proses mendapatkan anugerah kekuatan utamanya. Selain itu efek visual yang digunakan dalam film ini juga menjadi bagian penting yang bisa dikritik. 
Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *