Jalurmedia.com – Harga Bitcoin terjun bebas dalam perdagangan selama 24 jam terakhir. hal ini diketahui usai Bitcoin resmi dijadikan mata uang legal oleh El Salvador. Bitcoin yang merupakan Cryptocurrency terbesar di dunia itu dilaporkan terkoreksi hingga 13 persen pada Rabu (8/9).
Berdasarkan catatan Coinbase, harga Bitcoin terjun bebas diluar dugaan. Bahkan platform pemantau uang kripto ini menyebut bahwa harga Bitcoin kini menyentuh level 44.978 dolar AS per keping (atau setara dengan Rp 637,9 juta). Harganya dinilai sangat merosot tajam. Jika dibandingkan dengan harga di 24 jam sebelumnya, satu keping Bitcoin masih berada di level 52.192 dolar AS per keping ( atau setara dengan Rp 743 juta).
Penyebab Anjloknya Harga Bitcoin
Para Analis keuangan juga mengatakan bahwa anjloknya harga Bitcoin disebabkan oleh aksi taking profit dari para investor. Mereka disebut-sebut telah memanfaatkan rumor cryptocurrency yang akan menjadi mata uang legal di El Salvador. Saat kabar tersebut nyatanya benar terjadi, para investor tersebut segera ambil untung sebanyak-banyaknya.
“Saya pikir ada beberapa antisipasi menjelang kebijakan tersebut. Hal ini sangat mirip dengan apa yang kami lihat menjelang listing Coinbase di Nasdaq,” ungkap kepala investasi di Apollo Capital, Henrik Andersson, kepada Reuters.
Koreksi harga Bitcoin pada Rabu (8/9) masih jauh lebih baik sari sebelumnya. Pernyataan ini bukan tak berdasar jika dibandingkm dengan koreksi harga Bitcoin di hari sebelumnya. Pada hari Selasa (7/9), harga Bitcoin sempat turun drastis. Harga Bitcoin saat itu bahkan turun sejauh 18,6 persen. Penurunan tersebut membuat kapitalisasi pasarnya secara perlahan mulai terhapus hingga menyentuh angka 180 miliar dolar AS.
Bitcoin dan El Salvador
Hari tersebut menjadi salah satu hari palinh bersejarah dalam kiprah Bitcoin. El Salvador yang merupakan negara bagian di Amerika Tengah ini dipimpin oleh seorang presiden muda. Ia diketahui merupakan seseorang yang sangat maniak teehadap meme dan Bitcoin. Olehnya, Ia memutuskan untuk meresmikan cryptocurrency Bitcoin sebagai mata uang legal untuk transaksi di negara yang Ia pimpin, El Salvador.
Tidak berjalan mulus, kebijakan yang presiden muda ini buat rupanya ditentang oleh sebagian masyarakatnya. Banyak diantara masyarakan El Salvador masih sangat skeptis terhadap nilai Bitcoin. Negara tersebut juga ternyata punya masalah teknis (glitch). Hal ini berkaitan dengan keputusan menerapkan Bitcoin sebagai mata uang legal untuk transaksi sehari-hari.
Masalah Teknis Di El Salvador
Masalah teknis tersebut rupanya telah di mulai sejak Selasa (7/9) malam. Presiden El Salvador, Nayib Bukele, mengeluh mengenai aplikasi Bitcoin yang sulit ia gunakan. Sebagai pengetahuan awal, Nayib Bukele menggunakan aplikasi didukung pemerintah bernama Chivo salam proses transaksi Bitcoin. namun rupanya presiden muda ini kesulitan memggunakan aplikasi tersebut dan memganggap aplikasinya tidak ridak bisa dipakai.
“Kami memutuskan untuk meningkatkan kapasitas server,” ungkap Nayib Bukele. “Masalah instalasi memang dialami beberapa orang. Hal ini karena alasan kapasitas server tersebut.” Tuturnya lebih lanjut.
Pada sore hari, Bukele me-retweet video yang di-posting di media sosial. Retweet tersebuy juga dilakukannya dengan orang-orang yang melakukan pembayaran menggunakan Bitcoin di toko-toko di El Salvador. Termasuk didalamnya adalah dua gerai franchise ternama di dunia yaitu McDonald’s dan Starbucks.
Di tengah hiruk pikuk masalah teknis yang dialami negara tersebut, El Salvador juga mesti berhadapan dengan demonstrasi warganya. Tidak sedikit dari warga El Salvador memilih skeptis terhadap ketahanan nilai Bitcoin sebagai mata uang legal yang bisa digunakan dalam transaksi ekonomi.
Presiden El Salvador, Nayib Bukele telah mengumumkan di Twitter pada Senin (6/9) . Dalam pengumumannya tersebut, ia mengatakan bahwa negaranya telah membeli 200 Bitcoin tambahan. Transaksi ini membuat El Salvador sampai detik ini telah memiliki 400 Bitcoin.
Menurut CoinMarketCap, investasi itu bernilai 21 juta dolar AS saat tweet itu di punlikasikan. Namun jelang keesokan harinya, nilai Bitcoin juatru menurun menjadi hanya sekitar 17,8 juta dolar AS. Hal ini di klaim akibat aksi taking profit dari para investor.
“Pembelian tampaknya sangat tidak efektif dalam menghentikan kejatuhan Bitcoin (read: bagi El Salvador)” ungkap Nana Otsuki selaku kepala ekonom di Monex Securities, seperri yang dikutip dari Reuters.