Konflik Taliban dan Afghanistan
News

Konflik Taliban dan Afghanistan? Ini Penjelasan Singkatnya!

Jalurmedia.com – Banyak diantara para pembaca jalurmedia mungkin bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi antara Taliban dan Afghanistan? Apa itu Taliban? Apa tujuan perjuangannya? secara ringkas pertanyaan tersebut akan kami rangkum dalam tulisan di bawah ini.

Dikutip dari ABC News, awalnya Taliban berasal dari para pejuang Mujahidin. Dulunya Pejuang Mujahidin ini didukung oleh Amerika Serikat untuk melawan Uni Soviet. Sempat berjuang bersama di tahun 1970 hingga 1980-an, rupanya cita-cita Taliban melenceng dari kesepakatan sebelumnya yang hanya ingin melawan Uni Soviet.

Tahun 2001, Taliban mulai berkonflik dengan Amerika dan sekutunya oleh sebab banyak paham yang mengarah pada tindakan anarkis dan brutal. Bahkan sejak saat itu, Taliban disebut-sebut telah berkoalisi dengan banyak kelompok teroris yang ingin menguasai afghanistan. Taliban juga secara terang-terangan ingin menggulingkan rezim pemerintahan kala itu.

Presiden Afghanistan Yaitu Ashraf Ghani memilih untuk melarikan diri keluar negeri. Bahkan jajaran pemerintahannya dikabarkan sudah ikut melarikan diri dari konflik tersebut. Diketahui sejak seminggu terakhir, Gerilyawan Taliban yang bersenjata telah berhasil menduduki ibu kota Kabul dengan meluncurkan serangan yang intens tanpa henti.

Kini, Taliban kembali berkuasa sejak 20 tahun disingkirkan secara paksa dari Afganistan. Kelompok garis keras ini juga dikabarkan akan mulai menetapkan aturan pembatasan ketat bagi seluruh warga Afghanistan. termasuk bagi para perempuan, Ibu dan Anak.

 

Siapa Sebenarnya Taliban?

Konflik Taliban dan Afghanistan 2

Tahukah Anda bahwa arti kata Taliban adalah “Mahasiswa”. Oleh banyak pihak, arti kata ini dipercaya sebagai “kelompok Islam Ekstrimis” yang memiliki cita-cita untuk menerapkan hukum Islam secara ketat di Afghanistan.

Pada tahun 1970-an lalu, kelompok ini berasal dari para pejuang Mujahidin yang didukung oleh Amerika Serikat. Mereka dianggap sebagai kelompok gerilyawan Islam Fundamentalis yang berjuang untuk memerangi kekejaman Uni Soviet di Afghanistan.

Namun pada pertengahan 1990-an, Taliban dan Afghanistan mulai berkonflik. Kelompok ini justru merebut beberapa wilayah dan melakukan perang saudara melawan pasukan pemerintahan Afghanistan. Lantas pada tahun 1996, militan Taliban tercatat berhasil menguasai ibu kota Kabul.

Kelompok ekstrimis ini bahkan memaksa presiden yang menjabat saat itu untuk pergi dan melarikan diri dari Afganistan. Saat itu, Kelompok ini ingin menjalankan periode kekuasaan Taliban di seluruh negeri.

Keinginan ini rupanya tidak berjalan mulus. Beberapa wilayah kecil di sisi Afghanistan justru tidak ingin berada dalam kendali Taliban. Banyak diantara mereka juga menolak keberadaan Taliban dan tidak mengakui pemerintahan yang dipegang oleh Taliban.

 

Taliban Biasa Bertindak Brutal dan Anarkis

Konflik Taliban dan Afghanistan 1

Kelompok anarkis Taliban dikenal sangat brutal dalam membantai lawan-lawannya yang dianggap tidak sepaham dengan kelompok mereka. Taliban juga tidak segan untuk bersekutu dengan kelompok teroris bersenjata yang sudah melakukan serangan di banyak tempat.

Hak-hak perempuan Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban juga sangat miris. Para perempuan tidak diperkenankan untuk bekerja dan mencari nafkah. Selain itu, nasib buruk juga dialami oleh anak-anak perempuan Afghanistan di bawah kekuasaan Taliban. Mereka sama sekali tidak diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan dan berinteraksi dengan dunia luar.

Oleh sebab diatas, negara-negara barat lantas berkoalisi untuk melakukan invasi guna menyingkirkan pemerintahan Taliban pada masa itu. Serangan bangsa barat yaitu Amerika Serikat yang juga bersekutu dengan Australia akhirnya pecah pasca tragedi 11 september 2001. Sebelumnya, Taliban melakukan penyerangan di Amerika Serikat dan menewaskan sedikitnya 3.000 masyarakat sipil.

Dengan misi membalas tindakan Taliban, pasukan yang dipimpin Amerika Serikat bersama Australia  meluncurkan serangan untuk menghancurkan Taliban. Saat itu, kelompok ini sedang berupaya untuk melindungi pemimpin Al Qaeda, Osama Bin Laden.

Di tahun itu, kelompok ekstrimis ini lantas dengan cepat dapat digulingkan. Pasukan pemerintah akhirnya kembali bisa menguasai wilayah perkotaan. Namun beberapa daerah kecil masih terus dibayang-bayangi keberadaan Taliban. Konflik Taliban dan Afghanistan tidak lantas usai. Bahkan penduduk etnis Pashtun di selatan timur Afghanistan justru mendukung gerakan yang dilakukan Kelompok Taliban ini.

 

Taliban Kembali Duduki Afghanistan

Konflik Taliban dan Afghanistan 3

Langkah yang dilakukan Taliban selama satu minggu terakhir didasari oleh kepergian beberapa pasukan negara barat dari Afganistan. Selama beberapa bulan sebelum Taliban kembali bergerak menginvasi ibu kota Kabul, Tentara AS dan tentara barat lainnya telah ditarik kembali ke negaranya masing-masing.

Tepat setelah tentara barat memutuskan pergi, banyak prajurit militer Afghanistan juga memilih meninggalkan negaranya dan menyelamatkan diri. Taliban dan Afghanistan rupanya kian memanas. Lantas banyak diantara pejuang Taliban yang bersenjata menyerang ibu kota Kabul dan menyapu seluruh negeri. Bahkan media setempat menyebutkan tidak ada perlawanan yang berarti atas tindakan yang dilakukan oleh Taliban.

Sementara pendiri kelompok Taliban, Mullah Mohammed Omar, pernah bersembunyi sejak kejadian tahun 2001. Ia kemudian dikonfirmasi telah meninggal dunia pada tahun 2013. Informasi tersebut disampaikan oleh putranya ke hadapan publik setelah dua tahun kepergian ayahnya yaitu di tahun 2015.

Saat ini, Taliban dipimpin oleh Hibatullah Akhundzada. Ia disebut-sebut menjadi sosok pemimpin tertinggi di kelompok Taliban. (pus)

 

Baca berita selanjutnya disini!

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *