Jalurmedia.com – Microsoft telah merilis ulang survei Digital Civility Index (DCI) tahun 2021. Data survei Microsoft ini menunjukkan bahwa netizen menjadi semakin kasar selama pandemi Covid-19. Microsoft mensurvei responden remaja yang berusia 13 hingga 17 tahun. Selain itu Microsoft juga mensurvei responden dewasa yang berusia 18 hingga 74 tahun di 22 negara berbeda.
Setahun setelah pandemi yang menyerang secara global, persepsi tentang kesopanan online terlihat memburuk. Responden yang dinilai merupakan mereka yang berasal dari negara Polandia, Filipina, Italia, Jerman, dan Hongaria. Kelima negara ini menjadi negara yang mendapat sentimen negatif paling besar. Temuan terbaru ini mengikuti hasil yang lebih kompleks tentang keadaan kesopanan online di bulan-bulan awal pandemi Covid-19 hingga pada tahun 2020.
Tahun lalu, responden di kawasan Asia-Pasifik melaporkan peningkatan akan nilai kesopanan pada interaksi online. Sementara data yang di peroleh dari responden Amerika Latin mengatakan, bahwa kesopanan online memburuk akibat dari penyebaran informasi palsu yang menyesatkan.
Kedua proyek penelitian tersebut dilakukan pada bulan April dan Mei di tahun 2020 dan tahun 2021. Survei ini juga sengaja melihat bagaimana fenomena kesopanan online saat dunia baru menghadapi Covid-19. Survei tahun ini menandai tahun keenam survei kesopanan digital global dari Microsoft.
Sebanyak 11.067 orang berpartisipasi dalam survei, dan Microsoft telah mewawancarai sekitar 70.000 orang sejak survei dimulai. DCI adalah ukuran emosi dan durasi interaksi online berdasarkan data dari konsumen di 22 negara yang berbeda.
Survei Microsoft: Ternyata Warganet Makin Tidak Sopan Saat Online!
Pada tahun 2021, kurang dari 17% responden global mengatakan pandemi Covid-19 meningkatkan kesopanan online. Sementara 30% responden mengatakan bahwa kesopanan online justru memburuk saat pandemi. Beberapa indikator kesantunan online telah menurun. Misalnya, jumlah orang yang saling membantu secara online telah turun menjadi 56% di banting tahun sebelumnya yang berjumlah 67%.
Hasil lainnya termasuk penurunan kepekaan masyarakat dari 67% pada tahun 2020 menjadi 56% pada tahun ini. Saat itu, rasa persatuan turun 12 poin dari 62% di paruh pertama tahun 2020 menjadi 50% di tahun ini. Jumlah netizen yang saling mendukung di media sosial juga turun dari 57% menjadi 49%.
Lebih lanjut jumlah orang yang berkumpul dalam menghadapi krisis turun dari 59% menjadi 53% tahun ini. Jumlah orang yang berkumpul kembali dengan teman dan keluarga juga turun dari 58% menjadi 56%. Tetapi Microsoft mengatakan penurunan itu masih berlangsung, seperti yang dilansir dari laman CNNIndonesia.
Selain itu, Microsoft telah dievaluasi oleh netizen atas responnya terhadap pandemi Covid-19. Sebanyak 67% netizen menyatakan ketidakpuasannya terhadap internet. Hal ini naik 7 poin dari tahun sebelumnya.
Disisi lain, toleransi masyarakat telah meningkat dari 54% tahun lalu menjadi 59%. Untungnya, bagaimanapun, penyebaran informasi palsu menyesatkan dan hoaks menurun 7 poin dari tahun sebelumnya menjadi 60% pada tahun 2021.
Hasil survei Microsoft tentang netizen belum sepenuhnya dipublikasikan. Tim Microsoft akan mempublikasikan studi lengkap DCI 2021 pada 8 Februari 2022. Netizen Indonesia kemungkinan besar akan diikutsertakan dalam survei tersebut, karena tahun lalu menyebut Indonesia adalah negara paling tidak sopan di Asia Tenggara. (pus)