News

Niat Baik Jadi Mediator, Abramovich Malah Kena Racun! Begini Kronologinya!

Miliuner asal Rusia, Roman Abramovich, dilaporkan telah diracun. Hal ini terjadi di sela-sela upaya kerasnya untuk mendamaikan perang Rusia dan Ukraina.

Peristiwa tersebut pertama kali terungkap berkat Wall Street Journal dan Bellingcat. Bellingcat sendiri merupakan kelompok jurnalisme investigasi yang berbasis di Belanda. Kelompok independen ini juga mengkhususkan diri dalam pengecekan fakta dan intelijen sumber terbuka.

Bagaimana kronologinya?

Awalnya Abramovich dikabarkan sedang berupaya untuk melakukan mediasi antara Rusia dan Ukraina. Proses mediasi tersebut telah dilakukan pada 3 Maret lalu. Hal tersebut nyatanya sejalan dengan permintaan Ukraina pada 28 Februari untuk melakukan upaya perdamaian antara kedua negara.

Lokasi ataupun trmpat dilakukannya proses mediasi tersebut rupanya masih simpang siur. Meski Wall Street Journal, menyebut pertemuan diadakan di ibu kota Kyiv. Sementara mengutip sumber lainnya, CNN International justru menyebut lokasi pertemuan berada di Turki.

Tak lama setelahnya, Abramovich dikabarkan mengalami sejumlah gejala yang tak biasa. Beberapa gejala tersebut diantaranya menyerang bagian eajah dari sang miliuner.  Mata mulai memerah serta ada robekan terus-menerus yang disertai dengan kulit mengelupas di bagian wajah dan tangan.

Gejala Yang di Alami

Bukan hanya dirinya saja yang menglami kejanggalan tersebut. Rupanya hal itu juga dialami anggota parlemen Ukraina lain yang hadir. Mereka adalahRustem Umerov dan seorang negosiator lain yang belum disebutkan identitasnya.

“Abramovich dan negosiator Ukraina, termasuk anggota parlemen Tatar Krimea Umerov telah membaik. Hidup mereka tidak dalam bahaya,” ungkap laporan Wall Street Journal, Senin (27/3/2022).

“Gejala tak mematikan.”

Masih Belum jelas siapa yang menjadi dalang dibalik insiden keracunan ini. Sebuah teori menyebutkan bahwa ada kelompok garis keras Rusia yang berambisi agar perdamaian antara kedua negara tidak terjadi. Kelompok inilah yang dicurigai menjadi dalang dari kejadian ini.

Menurut laporan, sesaat sebelum dialog, rupanya ketiga orang tersebut dilaporkan sempat mengkonsumsi coklat dan air putih. Namun hal tersebut belum dapat dibuktikan secara pasti. Sebab tamu lain yang mengkonsumsi hal serupa justru tidak menunjukkan gejala aneh.

Sementara itu, juru bicara Abramovich masih bungkam hingga saat ini. “Tidak ada komentar,” katanya ke media.

Hal sama juga dilakukan oleh Ukraina. Salah satu perwakilan bahkan tidak langsung menyangkal insiden. Akan tetapi pihaknya menyebut semua negosiator sudah bekerja seperti biasa.

“Semua anggota kelompok negosiasi sudah bekerja hari ini seperti biasa. Ada banyak spekulasi yang berkembang, berbagai teori konspirasi dan elemen permainan informasi yang berbeda di bidang media sekarang. Oleh karena itu, saya ulangi sekali lagi, anggota kelompok negosiasi hari ini bekerja seperti biasa,” jelasnya.

Upaya Preventif Pasca Kejadian

Sementara itu, untuk mencegah potensi insiden yang lebih berbahaya, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, telah meminta delegasi untuk tidak mengkonsumsi apapun selama dialog yang dilakukan antara kedua negara. Termasuk, menyentuh permukaan.

“Saya menyarankan siapa pun yang akan bernegosiasi dengan Rusia untuk tidak makan atau minum apa pun, (dan) sebaiknya menghindari menyentuh permukaan (wajah atau kulit),” tegasnya.

Abramovich sendiri juga jadi sasaran sanksi oleh pemerintah Inggris. Hal ini terjadi setelah serangan Rusia ke Ukraina. Di Inggris sendiri, Abramovich dikenal memiliki klub speak bola Chelsea.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *