Satgas Covid-19 Minta 4 Daerah 'Drop Out' Lakukan Vaksinasi Ulang
News

Satgas Covid-19 Minta 4 Daerah ‘Drop Out’ Lakukan Vaksinasi Ulang

Jalurmedia.com – Saat ini, Satgas Covid-19 menyebutkan ada 4 daerah di Indonesia yang warganya belum mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau bahkan Drop Out vaksinasi. Drop Out vaksinasi adalah istilah yang digunakan untuk mereka yang telah menerima vaksinasi dosis pertama namun belum melakukan dosis ke dua selama enam bulan atau lebih.

Salah satu daerah yang mesyarakatnya terdata drop out vaksinasi adalah Jawa Barat. Dimana, di Provinsi Jawa Barat, sebanyak 5 juta orang diketahui belum menerima vaksinasi kedua.

Daerah selanjutnya adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten dan Sumatra. Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.  Pada konferensi pers BNPB yang disiarkan secara pada Kamis, 17 Februari 2022.

Wiku menyebutkan, dalam skala nasional jumlah orang sudah mengalami drop out vaksinasi hingga saat ini telah mencapai 27 orang. Oleh karenanya, Wiku meminta para pejabat dan Bupati setempat untuk mengajak warganya segera melangsungkan vaksinasi.

Dalam pernyataannya, ia menghimbau pemda untuk dapat melakukan pengulangan vaksinasi primer bagi mereka yang telah mengalami drop out lebih dari enam bulan.

Mereka yang menerima pengulangan vaksin primer kemudian dapat menggunakan platform vaksin yang berbeda dari dosis yang mereka terima sebelumnya.

Penyebab Drop Out Vaksinasi

Sri Rezeki selaku Ketua Indonesia Technical Advisory Group On Immunitazion (ITAGI) sebelumnya telah menyebutkan. Bahwa jumlah masyarakat yang masuk ke dalam kelompok sasaran drop out di Indonesia saat ini mencapai 15 juta jiwa. B

ahkan dalam pengamatannya, beberapa di orang di antaranya belum menerima vaksinasi lengkap dalam kurun waktu lebih dari sembilan bulan.

Sri berpendapat, Drop Out umumnya terjadi pada mereka yang sebelumnya menerima dosis pertama vaksin jenis Sinovac. Namun saat ini kesulitan untuk mendapatkan dosis kedua karena vaksin jenis ini telah di realokasikan oleh pemerintah untuk program vaksinasi Covid-19 bagi kelompok sasaran usia anak-anak.
“Sinovac tidak ada. Saat ini hanya untuk anak karena logistiknya sudah tidak ada dan kita tidak bisa impor lagi. Saat ini yang ada vaksin jenis lain,” ujar Sri Rezeki.
Persediaan vaksin jenis Sinovac yang minim serta ketentuan vaksinasi primer yang mengharuskan platform homolog (satu jenis) menyebabkan banyaknya masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan vaksinasi jenis kedua.
Oleh karena itu, Sri mengatakan bahwa ITAGI memberikan kebebasan bagi mereka yang kemungkinan besar akan mengalami dropout dalam rentang waktu kurang dari enam bulan dapat diberikan vaksin dosis kedua dengan platform yang berbeda. Sesuai dengan ketersediaan di masing-masing daerah.

Lalu, bagi mereka yang mengalami drop out dalam kurun waktu lebih dari enam bulan. Diharuskan untuk mengulang vaksinasi primer. Dan diperbolehkan untuk menggunakan platform yang berbeda dari jenis vaksin mereka sebelumnya.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *