Jalurmedia.com – Pulau Engano adalah pulau paling luar di Indonesia yang terletak di Samudera Hindia. Memiliki pesona yang luar biasa, Pulau Enggano merupakan bagian dan kecamatan dari Wilayah Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.
Terbagi Menjadi Beberapa Desa dan Suku
Pulau seluas 400,6 km persegi ini dikatakan sebagai daratan pertama yang dikunjungi oleh Cornelis de Houtman. Pulau ini dibagi menjadi enam desa dan enam suku. Desa tersebut terdiri dari Desa Kahyapu, Desa Definitif, Desa Meok, Desa Apoho, Desa Malakoni, dan Desa Banjarsari.
Berbagai suku yang berkumpul di daerah kecil ini adalah Ka’ahou, Kaitora, Ka’arubi, Kauno, Kaharuba, dan Kamay. Namun, Suku Kamay diyakini sebagai suku pendatang jika suku-suku lainnya merupakan suku asli. Seorang kepala suku akan memimpin setiap sukunya.
Tidak hanya itu, terdapat perbedaan kepercayaan di Pulau Enggano serta kelompok etnis yang berbeda. Mayoritas di sini adalah Muslim dan sisanya adalah Kristen. Kalau kamu berwisata ke sini, kamu harus benar-benar mengenal setiap suku dengan budayanya yang berbeda-beda.
Sejarah Enggano
Meski terbagi menjadi enam suku yang berbeda, orang luar kerap menyebut penduduk Pulau Engano dengan nama suku Engano. Dengan sekitar 12.000 penduduk, pulau ini mengambil namanya dari kata Portugis, yang artinya tipuan atau kekecewaan. Penjelajah Portugis pada saat itu merasa tertipu karena mereka mengira pulau itu adalah Pulau Jawa.
Ada cerita lain bahwa nenek moyang Engano berasal dari daratan Cina. Dalam versi ini, dipercaya bahwa Enggano berarti rusa bertanduk dalam bahasa Cina. Kepercayaan ini didukung dengan budaya perempuan Enggano yang mengepang dua rambutnya dan menonjol ke atas bak tanduk rusa. Hal lain yang memperkuat cerita tersebut adalah ditemukannya mata uang logam Cina kuno yang bertuliskan Chien Ma (Numismatic) dengan angka tahun 421 Masehi.
Banyak Daya Tarik dari Pulau Enggano
Tak perlu diragukan lagi akan destinasi tropis khas nusantara, termasuk Pulau Enggano. Kamu bisa berkunjung ke Pulau Dua sebagai destinasi utamamu. Kemudian kamu bisa mendatangi Danau Bak Blaw yang menampilkan air bak kaca, Seagrass di Perairan Kaana, Pantai Telapak Kaki Batu Layar, maupun menjelajahi Goa Karst.
Kalau kamu datang ke sini pada waktu yang tepat, kamu dapat melihat tarian suku lokal yang disebut tarian perang. Biasanya, tarian ini diadakan saat pengukuhan kepala suku (kemumun nak ine). Sementara itu, mereka akan melakukan tarian semut sebagai sarana hiburan, pernikahan dan perayaan ketika ada tamu yang datang.
Hal lainnya yang turut membuat bangga adalah, ternyata pada tahun 2020, Pulau Enggano masuk dalam kategori Surga Tersembunyi Populer versi API Awards.
Apakah kamu tertarik untuk mengunjungi Pulau Enggano?
