Jalurmedia.com – Kenali ciri frenemy pada seorang teman, karena selain keluarga, teman adalah orang-orang penting dalam hidup kita. Memiliki teman bisa menjadi support system yang membantu kita menjadi lebih baik. Namun seringkali kita memiliki pertemanan yang ternyata sama sekali tidak mendukung kita. Seringkali kita membiarkan hal negatif tersebut masuk ke dalam ikatan pertemanan. Tentu saja, kita harus berhati-hati saat menemukan teman seperti itu. Mereka mungkin dapat dikatakan teman, tetapi mereka adalah musuh atau frenemy.
Kenali Ciri Ciri Frenemy
Frenemy adalah seseorang yang kita anggap teman tetapi sikap dan perilakunya justru membawa dampak negatif pada diri kita yang secara sadar atau tidak sadar kita rasakan. Dilansir dari kompas.com, berikut beberapa sikap pertemanan yang sebenarnya adalah frenemy
1. Selalu Katakan “tetapi”
Teman-teman kita dapat memuji mobil baru kita, kamar tidur kita yang baru dicat atau hewan peliharaan kita yang menggemaskan. Tetapi setelah memuji kita, dia akan mempermalukan kita dengan mengatakan “tetapi” seolah-olah semua yang dia puji sebelumnya tidak cocok untuk kita.
Jared DeFife, Ph.D., seorang psikolog di Atlanta, Georgia mengatakan kritik adalah racun yang lambat bagi setiap hubungan yang dekat. Jika teman kita sering memberikan pujian yang bercampur aduk dengan kritik, kita dapat mencoba menghindari masalah dengan menetapkan batasan. Ada beberapa batasan yang perlu ditetapkan. Kamu juga tidak selalu bisa berbagi kabar baik dengan seseorang yang selalu mengkritik.
2. Meremehkan Pekerjaan
Nancy A. Schenker, penulis dan CEO ONswitch, menyatakan bahwa frenemy di tempat kerja bisa membawa pengaruh negatif. Wanita seringkali dekat dengan kerabat kerjanya tanpa menyadari bahwa masalah kinerja, persaingan promosi, atau faktor bisnis lainnya dapat memengaruhi persahabatan.
Kita sebenarnya dapat memiliki persahabatan yang akrab di kantor sehingga dapat bekerja sama dengan lebih baik. Namun, menurut beberapa penelitian, persahabatan bisa menjadi bencana jika seseorang telah meremehkan pekerjaan satu sama lain.
Oleh karena itu, Schenker menyarankan untuk menetapkan batasan terlebih dahulu. Ini penting karena pekerjaan harus tetap berjalan dan Anda harus bersikap profeional dalam masalah ini.
3. Tidak Mengapresiasi
Apa pun pekerjaan yang kita lakukan, kita perlu mendapat dukungan dari teman-teman kita. Tapi jika teman kita tidak mengapresiasi mungkin dia adalah frenemy. Sebagai contoh, ibu rumah tangga memiliki pekerjaan untuk mengurus segala sesuatu di sekitar rumah.
Tetapi teman-teman yang melakukan pekerjaan lain bahkan mengatakan kita bersantai di rumah sepanjang hari. Faktanya, teman-teman kita bahkan tidak menghitung pekerjaan rumah tangga dan kerja keras dalam daftar tugas kita, dan kesabaran sangat penting untuk mengasuh anak.
Mereka justru mengatakan kita tidak bekerja dan hanya bersantai di rumah. Jadi ingatkan teman Anda bahwa tidak ada yang menyenangkan dalam hidup, terutama dalam hal pekerjaan. Jadi kita benar-benar harus saling memberi apresiasi atas apa yang telah orang lain lakukan atas pekerjaannya.
4. Tidak Berempati
Ketika kita mengalami krisis, teman-teman kita secara alami bertanya-tanya bagaimana keadaan kita. Tetapi ada juga cara konstruktif di mana frenemy dapat mengajukan pertanyaan dengan maksud mempermalukan kita atau tidak memiliki simpati sama sekali.
Misalnya, seorang teman yang sudah menikah bertanya bagaimana dia mengatur hidupnya sebagai ibu tunggal, bagaimana mantan suaminya menghidupi anaknya, dan tentang seks setelah perceraian. Teman-teman seperti itu tidak menjadi lebih baik dan selalu mengajukan pertanyaan yang tidak penting saat kita dalam kesulitan.
5. Selalu Ingin Bersaing
Alih-alih berjuang bersama, memiliki teman yang menciptakan banyak kompetisi dalam pertemanan justru merupakan tanda bahwa teman kita adalah frenemy. Bukannya saling membantu satu sama lain, frenemy akan menempatkan anda dalam situasi persaingan di mana salah satunya harus menjadi pemenang.