Nama Jalan Di Luar Negeri Yang Terinspirasi Dari 7 Tokoh Indonesia
Travel

Nama Jalan Di Luar Negeri Yang Terinspirasi Dari 7 Tokoh Indonesia

Jalurmedia.com – Beberapa hari lalu, media dan jejaring sosial dihebohkan dengan pertanyaan tentang rencana penamaan jalan Indonesia dengan nama pemimpin sekuler Mustafa Kemal Ataturk dari Turki. Tidak bisa dipungkiri, dibeberapa kasus, nama pahlawan bangsa Indonesia justru menjadi inspirasi nama jalan di luar negeri.

Beberapa partai politik meyakini bahwa kemunculan Ataturk membuat Turki menjadi negara maju, namun menolak adanya jalan Ataturk di Indonesia karena menghalangi masyarakatnya untuk mengajarkan Islam.

Sebelumnya, pemerintah Turki sepakat menamai jalan di depan KBRI Ankara dengan nama Ahmet Sukarno, salah satu bapak Indonesia yang juga Herald. Hal itu dilakukan sebagai simbol kedekatan kedua negara, yang dimulai pada abad ke-15.

Pemerintah Turki telah setuju untuk memenuhi permintaan Indonesia untuk memberi nama jalan di depan kedutaan. Kemudian, untuk menjaga hubungan diplomatik, Indonesia menamai salah satu jalan di Jakarta dengan nama bapaknya orang Turki.

Duta Besar RI Ankara Lalu Muhamad Ikbar mengatakan belum ada informasi terkini mengenai nama jalan tersebut. Sejauh ini pemerintah Indonesia bersama pemerintah Turki masih melakukan pembicaraan. Lokasi jalan yang akan diganti namanya juga belum diputuskan oleh pemerintah Indonesia.

Hingga saat ini, banyak nama pahlawan nasional Indonesia yang menjadi abadi di luar negeri. Terutama di Belanda, dan baru-baru ini di Timur Tengah.

Nama-nama orang Indonesia yang digunakan sebagai nama jalan di luar negeri

1. Maroko, jalan Soekarno

1. Maroko, jalan Soekarno

Nama presiden pertama Indonesia, Soekarno, sepertinya hampir abadi sebagai nama jalan di luar negeri. Di kota Rabat di Maroko terdapat Soekarno Avenue, tepat di seberang Bank of Al-Maghreb.

Maroko sangat berterima kasih kepada Soekarno dan Indonesia untuk keluar dari penjajahan pada tahun 1945. Disusul dengan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 dan kunjungan Presiden Soekarno pada 2 Mei 1960. Ini juga dianggap sebagai kunjungan presiden pertama ke Maroko sejak kemerdekaan pada tahun 1956.

Jasa Bung Karno menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika yang mempertemukan negara-negara dua benua, memaksa Mesir untuk mengabadikan nama Jalan Ahmed Sokarno di Kairo. Hal yang sama juga terjadi di Pakistan, yang membuat nama Soekarno Road di Peshawar abadi.

2. Jalan Mohammad Hatta, Belanda

2. Jalan Mohammad Hatta, Belanda

Nama Bung Hatta memang abadi sebagai nama sebuah jalan di kawasan Harlem, Belanda. Dalam bahasa setempat, jalan tersebut disebut Jalan Mohammaed Hattastraat. Citra Mohammad Hatta dikenang oleh kejeniusannya yang membela kemerdekaan Indonesia dengan bantuan Soekarno.

Di sini, jalan Wakil Presiden pertama Indonesia terhubung dengan jalan Sutan Sjahrirstaat, nama pahlawan nasional Indonesia lainnya yang juga masih berada di Belanda.

3. Jalan RA Kartini, Belanda

3. Jalan RA Kartini, Belanda

Perjuangan R.A. untuk hak atas pendidikan perempuan juga terdengar di Negara Kincir Angin. Di Belanda, Jalan Raden Adjeng Kartinistraat terletak di dekat Jalan Rosa Luxemburg di Amsterdam yang merupakan nama seorang tokoh perempuan kiri Eropa.

Di Harlem, Belanda juga ada Kartinistraat, tepatnya di kawasan pemukiman. Selain itu, Kartini menjadi nama kota Utrecht dan Venlo.

4. Jalan Sutan Sjahrir, Belanda

4. Jalan Sutan Sjahrir, Belanda.

Sutan Sjahrir, putra Padang Panjang, juga merupakan nama sebuah jalan di distrik Leiden, Belanda. Sjahrirstraat dekat dengan Gandhistraat dan Martin Luther Kingpad. Selain Leiden, Gouda memiliki Sjahrirsingel dan Harlem memiliki Sutan Sjahrirstraat, yang tersambung dengan Mohammad Hattastraat.

5. Jalan Pattimurra, Belanda

5. Jalan Pattimurra, Belanda.

Dijuluki Kapten Pattimura, Thomas Maturessi adalah pahlawan nasional berdarah Maluku. Nama Pattimura memang abadi sebagai nama jalan di Belanda, distrik Wierden. Pattimura adalah mantan sersan Inggris dan akhirnya membantu Indonesia mengusir penjajah Belanda.

Namanya juga abadi seperti nama Universitas Pattimura, Kodama XVI/Pattimura, dan Bandara Internasional Pattimura di Ambon.

6. Jalan Munier, Belanda

6. Jalan Munier, Belanda

Sosok aktivis hak asasi manusia Munir Sayed Talib Al-Kathiri dikenang sebagai nama jalan di Den Haag, Belanda. Munirpad dibuka pada 14 April 2015. Terletak di daerah Martin Luther King Larn, tak jauh dari Salvador Allende Straat di Den Haag.

Amnesty International adalah pikah yang memperjuangkan nama Munir menjadi nama jalan di terkait dengan fokusnya bekerja sama dengan Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan Imparsial sampai kematiannya di Garuda Indonesia Penerbangan 974 Jakarta-Amsterdam pada September 2004.

7. Jalan Jokowi, Abu Dhabi

7. Jalan Jokowi, Abu Dhabi

2020 adalah tahun yang membanggakan bagi Indonesia, dan nama Presiden Joko Widodo dijadikan salah satu nama jalan yang membelah ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dan Embassy Area yang mana merupakan daerah kantor perwakilan diplomatik.

Penamaan ini adalah sebagai bentuk penghormatan Uni Emirat Arab kepada Indonesia karena telah membangun hubungan bilateral yang konsisten dan hangat.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *