Jalurmedia.com – Kematian yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 di seluruh dunia telah melampaui lima juta pada Jumat (1/10) malam. Angka ini diperoleh berdasarkan penghitungan yang dilakukan media Reuters. Diketahui bahwa penyebaran varian Delta menjadi penyebaran yang sangat menular dan mendominasi di dunia.
Varian Delta telah menunjukkan tentang adanya perbedaan yang luas dalam tingkat vaksinasi, baik itu di negara-negara yang kaya dan juga negara yang miskin. Penyebaran varian Delta yang massive juga dipercaya muncul sebagai akibat dari keraguan akan vaksin di beberapa negara-negara Barat.
Seperti yang dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu (2/10/2021), sebanyak lebih dari setengah total jumlah kematian global yang dilaporkan, kematian akibat Covid-19 didominasi oleh varian Delta. Data ini dilaporkan dengan melihat data penyebaran selama tujuh hari di berbagai negara. Contoh saja seperti Amerika Serikat, Rusia, Brasil, Meksiko, dan juga India.
Menurut analisis Reuters, butuh lebih dari satu tahun untuk mendapat jumlah kematian COVID-19 yang mencapai 2,5 juta kematian. Sementara itu sebanyak 2,5 juta kematian berikutnya justru dicatat hanya dalam waktu kurun waktu delapan bulan.
Rata-rata sebanyak 8.000 kematian dilaporkan setiap hari di seluruh dunia. Data ini didapatkan hanya selama satu minggu terakhir. Dari data tersebut didapatkan fakta bahwa ada lima kematian akibat COVID-19 setiap satu menitnya. Namun dibalik itu semua, tingkat kematian global juga dikabarkan telah melandai dalam beberapa pekan terakhir.
Adanya peningkatan fokus dalam beberapa hari terakhir untuk menyalurkan vaksin ke negara-negara miskin turut menyumbang berkurangnya angka kematianakibat COVID-19. Sebelumnya diketahui bahwa banyak orang di berbagai belahan dunia justru belum menerima vaksin dosis pertama. Hal ini terasa sangat timpang ketika banyak diantara warga di negara-negara maju dan kaya justru mulai mendapatkan suntikan vaksin booster (penguat).
Negara Dengan Jumlah Kematian Tertinggi Akibat COVID-19
Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang mengalami kematian akibat COVID-19 yang paling fatal. Banyak diantara warganya yang mendapat misinformasi terkait vaksin. Hal inilah yang menyebabkan sekitar sepertiga populasi dari Amerika Serikat menolak vaksinasi.
Anhgka kematian akibat COVID-19 di AMerika telah melampaui 700.000 kematian pada hari Jumat (1/10). Angka tersebut menjadikan Amerika Serikat sebagai negara dengan jumlah kematian tertinggi akibat COVID-19 dibandingkan negara manapun yang ada di dunia.
Sementara itu Rusia melaporkan adanya 887 kematian terkait virus Corona pada hari Jumat (1/10). Jumlah tersebut menjadi jumlah kematian harian terbesar yang tercatat sejak pandemi dimulai. Sampai berita ini diturunkan, hanya 33% dari populasi Rusia yang telah menerima vaksin dosis pertama.
Sedangkan India yang merupakan salah satu negara pertama yang paling parah dihantam varian Delta, kini jumlah kematian perhari nya kian melandai. Sebelumnya bahkan tercatat rata-rata 4.000 kematian per hari. Sementara kini India hanya mencatat kurang dari 300 kematian per hari akibat gencarnya kampanye vaksinasi yang diluncurkan pemerintah setempat.
Sekitar 47% dari populasi India yang memenuhi syarat sudah berhasil menerima suntikan vaksin dosis pertama. Bahkan selama satu minggu terakhir, sebanyak 7.896.950 dosis vaksin telah diberikan kepada warganya setiap hari.
Sampai dengan detik ini, varian Delta masih menjadi strain dominan di seluruh dunia. Bahkan dilaporkan bahwa varian Delta menjadi varian yang paling banyak menyebabkan kematian di 187 negara dari 194 negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).