Jalurmedia.com – Masa pandemi tentunya berat bagi semua orang, termasuk para pencari kerja. Apalagi bagi para fresh graduate. Tentunya hal ini ada kaitannya dengan Sebagian perusahaan yang terpaksa memangkas jumlah pekerjanya atau malah menutup usahanya. Oleh karenanya, persaingan dalam mencari pekerjaan pun semakin sengit.
Hal ini disebabkan karena sebagian besar perusahaan terpaksa menutup usahanya. Selain itu banyak juga perusahaan yang terpaksa merampingkan jumlah karyawan untuk mengurangi beban pengeluaran perusahaan. Karena itu, persaingan mencari pekerjaan bagi fresh graduate pun menjadi semakin ketat.
Jika bagi pekerja berpengalaman saja mencari kerja dirasa susah, baiamana dengan fresh graduate? Seperti dilansir dari IDN Times, Albert Mahendra (HR Officer Jakmall.com) dan Karoline A. Sinaga, M.Psi, Psi. (HR Practitioner & Psychologist) menjawab pertanyaan diatas.
Karoline menjelaskan kesulitan mendapatkan pekerjaan merupakan masalah yang tidak pernah usai. Dalam masa pandemic maupun sebelumnya, permasalahan ini tidak pernah ada habisnya.
“Sebenarnya, yang namanya lowongan kerja atau kesulitan mencari pekerjaan itu pasti selalu ada. Entah itu ada pandemi maupun nonpandemi sekalipun, tetap akan jadi masalah. Cuma pada saat pandemi seperti ini masalahnya justru semakin besar. Terutama bagi temen-temen yaang baru lulus atau fresh graduate,” tutur Karoline.
Sementara menurut Albert, ia menuturkan bahwa jelas di masa Pandemi Covid-19 ini akan lebih sedikit lowongan bagi fresh graduates. Hal ini bisa jadi karena perusahaan juga mengalami dampak dari pandemi. Perusahaan akan lebih fokus untuk menyiapkan strategi agar usahanya tetap berjalan di tengah serangan pandemi. “Perusahaan juga pasti akan mengurangi rekruitmen untuk fresh graduate. Jelas juga perusahaan akan lebih mencari yang memiliki pengalaman lebih. hal ini dilakukan agar perusahaan bisa lebih kuat dan bertahan di tengah pandemi” imbuhnya lagi.
Fresh Graduate VS Syarat Pengalaman Kerja
Walaupun persaingan sangat ketat, bukan berarti fresh graduates bisa menyerah dengan keadaan. Karoline pun memberikan saran agar mereka tetap bisa melamar pekerjaan meski syarat pengalaman diutamakan dalam perusahaan. “Saran aku, kalau memang requirement itu disebutkan minimal 1 tahun pengalaman sebenarnya itu tidak apa-apa. Mereka hanya perlu daftar saja. Karena biasanya dari segi HR, akan tetap melihat pengalaman tersebut selama satu tahun kurang” katanya.
Untuk lowongan pekerjaan dengan syarat pengalaman kerja diatas 1 tahun, sebaiknya kamu hapus dari list lamaran kerja kamu.
“Lain halnya jika persyaratan yang disebutkan adalah pengalaman 2 atau 3 tahun. Sebaiknya fresh graduate tidak usah mencoba. Karena itu juga bikin kamu berekspektasi lebih, kan?,” beber sosok yang bekerja di perusahaan tambang tersebut.
Bagi Karoline, sangat penting agar fresh graduates lebih bijak dalam memilih pekerjaan. Jika syarat pengalaman kerja minimal 1 tahun, sebaiknya dicoba dulu untuk melamar walau pengalaman kerja kurang dari 1 tahun, atau fresh graduates.
“Bukan berarti perusahaan tidak tertarik dengan fresh graduate. Sebaiknya dicoba untuk melihat kembali berkas-berkas yang dilampirkan. Mulai dari CV. Apakah sudah yakin CV mu menarik?” saran Abert. Bagaimana pun, CV adalah wadah untuk unjuk gigi tentang keahlian yang dimiliki.
Selain itu, Albert menuturkan bahwa penting untuk melampirkan dan memperhatikan portofolio yang berisi karya dari pekerjaan sebelumnya. “Apakah kamu sudah memiliki portofolio yang bagus dan menarik juga?” tambahnya. Jika memiliki portfolio yang menarik, mungkin saja perusahaan akan mempertimbangkan dan meng-hire kamu untuk bekerja di perusahaannya.
Bagi para fresh graduate yang berjuang mencari pekerjaan, jangan sampai semangatmu turun bahkan sebelum berjuang ya! Pastikan seluruh berkas atau dokumen terutama portofoliomu terlihat menarik sehingga mendapat perhatian HRD. Kelak, kamu akan mendapatkan pekerjaan impian mu! (Jo)