Jalurmedia.com – McDonald’s Corporation adalah salah satu waralaba restoran cepat saji terbesar di dunia. Di Indonesia, Anda bisa menemukan McDonald’s di kota-kota besar. Dan mereka tersebar cukup banyak, tetapi tidak terlalu banyak dibandingkan dengan jumlah waralaba McDonald’s di seluruh dunia. Ya, McDonald’s masih memiliki 36.000 restoran di lebih dari 100 negara.
Waralaba restoran terbesar di dunia ini menjual setidaknya 75 burger per detik. Tapi burger bukanlah menu terlaris yang pernah dijual McDonald’s. Mereka pun mengakui kalau menu paling laris yang mereka jual sebenarnya adalah french fries atau kentang goreng.
Berbicara tentang french fries, beberapa waktu lalu mereka mengumumkan kabar mengejutkan bahwa McDonald’s Indonesia untuk sementara menghentikan penjualan kentang goreng berukuran besar.
Restoran cepat saji McDonald’s mengumumkan untuk sementara waktu akan membatasi penjualan menu kentang goreng kemasan besar mulai 2 Februari. Oleh karena itu, McDonald’s hanya menyediakan kentang goreng ukuran sedang atau kecil tanpa batas waktu ke seluruh gerai McDonald’s di Indonesia.
“Saat ini karena jumlah french fries yang terbatas, french fries ukuran besar untuk sementara tidak tersedia setelah 2 Februari. Tapi jangan khawatir. Pelanggan bisa order menu medium fries favoritnya. Kalian tetap bisa menikmatinya,” tulis official Twitter. Akun @McDonald dikutip Kompas.com, Rabu (2 Februari 2022).
Sementara itu, Wakil Direktur Komunikasi Indonesia McDonald’s Sutji Rantika mengatakan pembelian kentang goreng dibatasi karena masalah pengiriman stok kentang terkait pandemi Covid-19. “Namun kami melihat McDonald’s akan terus mengambil langkah positif untuk memenuhi permintaan konsumen,” kata Sutji.
Sutji mengatakan pihaknya akan memanfaatkan kekuatan rantai pasokan global McDonald’s, yang melayani lebih dari 39.000 restoran di lebih dari 100 negara, untuk menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin. “Jangan khawatir, kami masih menawarkan kentang goreng ukuran sedang atau kecil di setiap toko untuk dinikmati pelanggan kami,” kata Sutji.