Pengguna Kursi Roda Dilarang Masuk GBK, Manajemen Minta Maaf!
News

Pengguna Kursi Roda Dilarang Masuk GBK, Manajemen Minta Maaf!

Jalurmedia.com – Tengah viral di media sosial, pengguna kursi roda mendapat perlakuan kurang meneynangkan dari sekuriti yang sedang bertugas di Gelora Bung Karno (GBK). Pengguna kursi roda tersebut dilarang masuk ke kawasan GBK, Jakarta. Rekaman video tersebut juga diunggah di akun instagram koalisi pejalan kaki.

Dari rekaman tersebut terlihat, seorang pengguna kursi roda yang tengah berdebat dengan sekuriti GBK. Sekuriti tersebut awalnya bersikukuh bahwa alat transportasi yang berjenis roda dilarang masuk dan melintasi kawasan GBK.

“Untuk aturan yang berjenis dengan roda, sepeda, kursi roda, sekuter,” ungkap sekuriti tersebut.

Penyandang disabilitas tersebut lantas langsung memotong perkataan yang dilontaskan oleh sekuriti. “Ada tidak (larangan) kursi roda di situ,” ungkap pria berkacamata tersebut.

Dalam video, pria tersebut juga berusaha memberikan penjelasan bahwa kursi roda berbeda dengan alat transportasi lain. Ia menyebut bahwa kursi roda bagian dari alat penunjang difabel seperti yang dialami oleh dirinya.

“Gini bedanya kalau sepeda itu kan alat transportasi. Kalau saya kursi roda bagian dari tubuh. Kendaraan. Maaf saya potong,” ujar pria tersebut. Lantas Pria berkacamata itu mengungkapkan jika seandainya memang ada larangan tersebut, maka hal ini sudah termasuk tindakan diskriminasi terhadap difabel.

“Kalau ada larangan seperti ini,  kita-kita orang disabilitas merasa terdiskriminasi. Ini bisa kita up info berita ini,” ungkap pria berkacamata tersebut.

Beri Pemahaman

Pihak sekuriti tersebut lantas menyampaikan bahwa kursi roda diperbolehkan masuk. Namun pengguna kursi roda harus didampingi.

“Ini kan tadi penjelasan dari mereka. Kita kembalikan lagi bukan itu yang dimaksud sebetulnya. Kalau ada pendamping silakan. Kalau nggak ada kita dampingi,” tutur sekuriti tersebut.

Respon sekuriti tersbeut rupanya kembali dipatahkan oleh pria berkacamata. Dia menuturkan bahwa mereka tidak bisa sama ratakan penyandang disabilitas dengan orang yang sedang sakit.

“Kalau bisa mandiri kenapa didampingi. Kan itu untuk olahraga, kita bukan orang sakit. Kita disabilitas. Beda-beda,” ungkap pria berkacamata tersebut.

Pria tersebut juga kembali memberikan pemahaman kepada sekuriti bahwa kursi roda dengan jenis kendaraan yang dimaksud tersebut berbeda.

“Ini kan peraturannya kendaraan yang melebihi kecepatan. Nah inilah kurangnya edukasi untuk para petugas jadi jangan sampai seperti ini terulang. Ini baru saya mungkin. Kita merasa terdiskriminasi kalau ada larangan kursi roda masuk. Kursi roda bagian dari tubuh,” tutur pria berkacamata tersebut.

Pihak Sekuriti tersebut akhirnya melunak dan memberikan izin kepada penyandang difabel untuk berolahraga di kawasan GBK.

“Jadi diizinkan. Oke mas,” ungkap sekuriti sembari mengakhiri perdebatan.

Pihak GBK Minta Maaf

Terkait hal tersebut, Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno, Rakhmadi A Kusumo, menyampaikan permohonan maaf. Terutama terkait ketidaknyamanan yang terjadi antara Pengguna kursi roda dan sekuriti yang sedang bertugas di GBK. Pihaknya mengaku telah melakukan komunikasi dengan pengguna kursi roda tersebut.

“Atas kejadian ini, kami sudah lakukan evaluasi internal. Kami juga mendisiplinkan petugas kami. Tim kami juga sudah menghubungi langsung pihak yang bersangkutan untuk memohon maaf atas kesalapahaman yang terjadi,” ungkap Rakhmadi dalam keterangan tertulis, Selasa (28/12/2021).

Rakhmadi juga mengungkapkan bahwa manajemen GBK akan mengevaluasi kinerja agar kejadian serupa tidak kembali terulang di khari mendatang.

Rakhmadi juga menegaskan bahwa kawasan GBK inklusif. Kawasan ini juga selalu terbuka untuk publik. Ia berterima kasih atas kepercayaan masyarakat yang sudah menjadikan Kawasan GBK sebagai tempat berolahraga, berkumpul, ataupun kegiatan positif lainnya.

“Kami pengelola GBK akan terus mengoptimalkan layanan. Termasuk menerima masukan dan kritikan dari seluruh pengguna layanan kami untuk menjaga kenyamanan dan keamanan Kawasan GBK ke depannya,” ungkap Rakhmadi menutup pernyataannya.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *