Jalurmedia.com – Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengumumkan adanya penambahan dua kasus yang diduga varian Omicron COVID-19. Satu di antaranya menyerang seorang pekerja di Changi Airport. MOH juga mengungkapkan bahwa kedua kasus tersebut sebelumnya sudah menerima vaksinasi lengkap. Bahkan keduanya juga sudah mendapatkan vaksin booster.
Kasus lokal yang diidentifikasi sebagai kasus nomor 276.363 ini merupakan seorang WN Singapura. Ia berusia 24 dan diketahui bekerja pada bagian layanan penumpang di Terminal 1 dan 3 Bandara Changi. Omicron menyerang seorang pekerja wanita yang kata MOH, juga bekerja di area penumpang transit Bangdara Changi.
“Dia mungkin sudah berinteraksi dengan beberapa penumpang transit yang berasal dari negara-negara yang terkena dampak Omicron,” ungkap MOH seperti yang dikutip dari situs Channel News Asia pada Jumat (10/12).
MOH juga menyebutkan bahwa pekerja wanita tersebut telah melakukan swab test PCR pada Rabu, 8 Desember 2021. Ini merupakan tes rutin mingguan bagi para pekerja garis depan perbatasan, termasuk para pekerja di bandara Changi.
“Hasil tes polymerase chain reaction (PCR) mengungkapkan terkait adanya S-gene Target Failure. Ini mungkin terkait dengan varian Omicron,” ungkap MOH.
Kasus ini tidak menunjukkan gejala pada saatyang bersangkutan melakukan pengujian rutin. Saat itu diperkirakan bahwa pekerja wanita tesebut tengah berada pada tahap awal infeksi. Sebagai tindakan prefentif, dia lantas melakukan isolasi mandiri di rumah ketika diberitahu tentang hasil tesnya yang positif COVID-19. Selanjutnya dia kemudian dibawa ke Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) untuk dilakukan penanganan yang tepat.
“Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional tengah melaksanakan sekuensing seluruh genom. Hal ini dilakukan untuk mengkonfirmasi variannya,” ungkap MOH.
Jika dikonfirmasi positif, maka pekerja wanita tersebut akan menjadi kasus Omicron lokal pertama yang terjadi di Singapura.
Kasus Varian Omicron COVID-19 Lainnya
Kasus positif COVID-19 lain yang dites untuk varian Omicron adalah seorang wanita berusia 46 tahun. Ia merupakan seseorang yang baru saja kembali ke Singapura melalui Vaccinated Travel Lane (VTL). Diketahui bahwa wanita tersebut baru sja melakukan penerbangan dari Jerman pada Senin, 6 Desember 2021.
Wanita yang diidentifikasi sebagai Kasus 276.223 ini merupakan penduduk tetap dan berada di dalam penerbangan Singapore Airlines SQ325. Pada saat tes pra-keberangkatannya dari Prancis pada Sabtu, 4 Desember 2021, hasilnya menunjukkan bahwa dirinya negatif Covid-19.
Setibanya di Singapura, hasil swab test PCR yang dilakukan pada 6 Desember 2021 juga kembali negatif. Selanjutnya MOH mengatakan bahwa dia kemudian mengalami gejala flu berupa pilek pada 7 Desember lalu. Di hari berikutnya ia memutuskan untuk mencari perawatan medis pada 8 Desember 2021.
Baru pada Kamis, 9 Desember 2021 kemarin, wanita tersebut dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona. Hasilnya dipastikan memiliki S-gen Target Failure.
“Kedua kasus tersebut kini sedang dalam pemulihan di bangsal isolasi di NCID. Departemen Kesehatan juga tengah melakukan pelacakan kontak yang agresif. Hal ini dilakukan untuk mengamankan kasus-kasus tersebut,” ungkap MOH menjelaskan.
Semua kontak dekat dari kedua kasus tersebut akan diminta untuk melakukan karantina selama 10 hari. Karantina tersebut akan dilakukan di fasilitas yang ditunjuk oleh pemerintah Singapura. Para kontak erat juga nantinya akan menjalani tes PCR pada awal dan akhir masa karantina mereka.