Tanda Kamu dan Pasangan Siap untuk Menikah
Relationship

Tanda Kamu dan Pasangan Siap untuk Menikah

Jalurmedia.com – Pernikahan adalah pilihan yang penting dan bertanggung jawab. Banyak yang akhirnya merasa siap untuk menikah karena cinta. Alasan lain mungkin karena mereka telah menemukan pasangan hidup yang cocok. Orang orang juga rela menghabiskan banyak uang untuk mewujudkan impian pernikahan sempurna mereka. Dilansir dari tirto, psikolog Sri Juwita Kusmawardani mengatakan pendidikan pranikah penting sebagai bekal untuk berumah tangga.

Juwita mengatakan pendidikan pranikah dapat meningkatkan kualitas dan kepuasan pernikahan. Berdasarkan survei, mereka yang menyelesaikan pendidikan pranikah memiliki hubungan pernikahan yang lebih baik daripada mereka yang tidak. Oleh karena itu, menurut Juwita, pendidikan pranikah dapat mencegah terjadinya perceraian.

Sebelum menikah, seseorang harus memiliki pemahaman yang jelas tentang harga diri, kemandirian, kedewasaan emosional, dan masalah pribadi. Selain itu, menurut laman Ready Nikah di bawah situs Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), setidaknya ada lima tanda seseorang sudah siap menikah.

Lima tanda kamu dan pasangan sudah siap untuk menikah

1. Kematangan Usia

Salah satu syarat menikah menurut UU No. 1 Tahun 1974, adalah calon pengantin harus berusia minimal 21 tahun. Siapa pun yang berusia di bawah 21 tahun harus memiliki izin orang tua untuk menikah. Ketika berusia 21 tahun atau lebih, hormon dalam tubuh lebih stabil sehingga bisa berkembang biak dengan cepat.

Kematangan emosi dan kemampuan kerja juga siap bagi pasangan untuk menunjang kebutuhan keluarganya. Namun pada kenyataannya tidak ada usia yang ideal untuk menikah. Sebelum menikah, setiap orang memiliki pertimbangannya masing-masing.

2. Siap Secara Fisik

Kesehatan fisik sangat penting. Apakah kamu menderita kondisi seperti tekanan darah rendah, tekanan darah tinggi, hepatitis dan penyakit menular seksual? Jika iya, bukan berarti kamu belum siap untuk menikah.

Kamu harus jujur dengan pasangan kamu dan memperlakukannya dengan benar. Menikah bukan berarti kamu siap untuk berhubungan seks. Oleh karena itu, kesehatan jasmani penting agar kamu mampu bekerja, serta mampu memenuhi kebutuhan keluarga.

3. Persiapan psikologis

Pernikahan tidak selalu indah, jadi penting untuk memiliki kesiapan mental yang baik sebelum menikah. Kamu harus siap menghadapi kelemahan pasangan. Kesehatan mental memudahkan pasangan untuk mendiskusikan masalah yang terjadi, tidak cepat tersinggung ketika saling memberikan masukan walaupun pasanganmu menggunakan kata-kata yang menyinggung hati.

Hal ini juga penting untuk dapat memecahkan masalah dengan cepat dan akurat. Kemampuan beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan pertemanan yang berbeda, kemampuan berteman dengan teman pasangan, dan keinginan untuk mengikuti kegiatan organisasi dan sosial juga merupakan kesiapan psikologis untuk menikah.

4. Cadangan Ekonomi

Cadangan ekonomi tidak berarti kamu membutuhkan banyak tabungan, tetapi akan lebih baik jika kamu memiliki simpanan yang cukup. Siap secara ekonomi atau finansial berarti kamu sudah memiliki penghasilan yang stabil.

Tidak baik bila sudah menikah namun tetap memberatkan orang tua atau anggota keluarga lainnya meskipun keluarga biasanya mendukung dan memberi bantuan. Namun,  menunda pernikahan sampai kamu memiliki cukup tabungan Kembali pada pertimbangan kamu dan pasanganmu.

5. Siap menjadi orang tua

Tentu saja, tidak semua orang yang menikah ingin segera memiliki anak. Namun, ini adalah hasil dari proses reproduksi dan harus siap menjadi orang tua.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *