Jalurmedia.com – Bencana banjir dahsyat menghantam Provinsi Shanxi, China. Hujan deras yang mengguyur Provinsi Shanxi terjadi sekitar sepekan yang lalu yakni terhitung sejak tanggal 2 sampai dengan 7 Oktober.
Provinsi Shanxi merupakan daerah yang jarang diterjang banjir dan bisa disebut sebagai salah satu daerah yang kering di dataran China. Namun cuaca ekstrim yang terjadi semenjak awal Oktober tanpa diprediksi membuat daerah ini harus diterjang bencana banjir.
Akibat dari banjir yang terjadi, lebih dari 1 juta warga harus terkena dampak banjir. Warga terpaksa harus diungsikan ke tempat lain dengan dataran yang lebih tinggi. Hal ini karena rumah tempat warga tinggal harus terkena dampak yang serius bahkan ribuan rumah ambruk akibat diterjang banjir.
Hujan deras dan cuaca ekstrim telah mengguyur beberapa Provinsi di China yang menimbulkan korban tewas lebih dari 200 orang. Lahan pertanian warga juga rusak sebagai akibat dari banjir yang terjadi dalam sepekan.
Intensitas Cuaca Ekstrim
Adapun Badan Meteorologi dan Geofisika China mencatat bahwa curah hujan yang tinggi, intensitas cuaca yang ekstrim hingga badai dan petir membuat jalur evakuasi mengalami hambatan. Namun, tim penyelamat tetap gigih untuk melakukan aksi penyelamatan dalam bencana yang terjadi.
Berdasarkan laporan yang ada, curah hujan yang terjadi akhir-akhir ini mencapai rata-rata 185,6mm. Hal ini tentunya merupakan curah hujan dengan rata-rata yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan curah hujan yang biasanya terjadi di China.
Tak hanya banjir yang disebabkan oleh tingginya curah hujan. Karena cuaca yang ekstrim juga menyebabkan tanah longsor di Provinsi Shanxi. Beberapa Gedung perkantoran ambruk akibat dari tanah longsor. Tanah longsor juga menimbulkan sekitar 4 orang menjadi korban.
Provinsi Shanxi, China merupakan daerah penghasil utama tambang batu bara. Adapun karena banjir hebat melanda daerah tersebut, maka pemerintah China terpaksa harus menghentikan aktivitas dari pengoperasian tambang batu bara hingga kondisi stabil. Sejauh ini pemerintah setempat masih mengupayakan penyelamatan atas korban banjir.
Intensitas curah hujan yang tinggi pun diprediksi akan terus terjadi dalam bulan Oktober. Namun harapan pemerintah bahwa bencana banjir ini akan lekas berakhir dan tidak berkepanjangan.