Jalurmedia.com – Tentu saja, kebanyakan orang tua tidak ingin anaknya “mewarisi” sisi buruknya. Hal yang sama berlaku untuk aktris Scarlett Johansson. Scarlett Johansson ingin melindungi anaknya dari kebiasaan merokok.
Bintang Black Widow itu mengaku malu saat mengaku merokok menjadi bagian dari hidupnya bersama putrinya, Rose Dorothy.
“Putri saya mungkin menanyakan hal ini sebelumnya. Ketika saya masih muda, saya sangat malu untuk merokok, dan aku sangat malu,” kata seorang wanita berusia 37 tahun ketika dia muncul di The Drew Barrymore Show.
“Saya tidak ingin membuatnya berpikir merokok itu keren karena dia tidak akan pernah bisa merokok,” lanjutnya.
Bercanda, aktris yang baru saja melahirkan anak keduanya dengan suami barunya, Colin Jost, mengatakan bahwa melarang putrinya merokok mungkin telah mendorongnya untuk tidak melakukannya. Jadi dia hanya ingin putrinya tidak pernah memikirkannya.
Johansson sebelumnya sempat berbincang dengan InStyle tentang rasa penasaran putrinya, Rose (sekarang tujuh tahun).
Menurutnya, dia sering mengajukan pertanyaan seperti “Kenapa kamu menarik alismu?” “Kenapa kamu menjepit bulu matamu?” “Apa itu tampon? Apa fungsinya?”
Bukan hanya Johansson, beberapa public figure juga berhenti merokok
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa sekitar 12,5% orang Amerika merokok secara teratur, sekitar 20% lebih sedikit daripada tahun 2005.
Namun, merokok tetap menjadi penyebab utama kematian dan penyakit yang dapat dicegah di Amerika Serikat.
Johansson bukan satu-satunya bintang yang mengerti bahwa dia perlu berhenti merokok. Pada tahun 2020, Gisele Bundchen memberi tahu Vogue Australia apa yang dilakukannya untuk menghentikan kebiasaan itu.
“Memang saat ini saya tidak berlari lagi, tapi sebelumnya saya berlari karena saya bisa merasakan paru-paru saya. Setiap 20 menit saya berlari, saya berpikir, ‘Saya bisa merasakan paru-paru saya, tidak akan ada lagi rokok’,” ujarnya.
Mantan Presiden AS Barack Obama, yang merokok di Gedung Putih, menulis dalam memoarnya bahwa putrinya Maria Obama berhenti merokok setelah mengerutkan kening saat menghirup bau rokok.
Saat Anda menghirup asap dari rokok, karbon monoksida dapat mengikat sel darah merah. Akibatnya, konsumsi oksigen dalam darah berkurang dan aliran darah ke otot dan jaringan tubuh lainnya tidak optimal.
Hal ini menyebabkan peningkatan asam laktat, yang menyebabkan peningkatan kelelahan, dispnea, dan nyeri pasca-olahraga. Secara tidak langsung, penurunan kandungan oksigen dalam darah ini menurunkan daya tahan fisik dan membuat sulit untuk pulih, meski sudah bekerja keras. Untuk lebih jelasnya, ada beberapa hal yang bisa terjadi jika Anda sudah rutin berolahraga namun tetap merokok.
-
Kelemahan
Selama berolahraga, darah membantu meningkatkan suplai oksigen ke jaringan otot. Namun, nikotin dalam tembakau dapat mengurangi kemampuan ini, sehingga otot tidak memiliki cukup oksigen untuk segera berfungsi. Oleh karena itu, jika Anda masih merokok, manfaat latihan penguatan otot tidak maksimal.
-
Risiko penyakit jantung
Kebiasaan merokok dapat meningkatkan detak jantung Anda bahkan ketika Anda tidak aktif. Saat tubuh Anda aktif, seperti saat berolahraga, jantung Anda bekerja lebih keras.
Peningkatan detak jantung ini berbahaya bagi kesehatan Anda. Detak jantung yang lebih tinggi dari normal berakibat fatal dan dapat meningkatkan risiko kematian.
-
Kerusakan alveolus akibat asap rokok dapat menutupi paru-paru dan mengurangi elastisitas kantung udara.
Kondisi ini dapat membatasi gerakan tubuh, termasuk olahraga. Hal ini dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen secara efisien. Oleh karena itu, perokok lebih cepat lelah selama latihan fisik daripada non-perokok.